Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 11:13 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Health

KOMPAS.com - Tidak semua orang pernah mengalami biduran. Tapi, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang jarang disadari.

Biduran yang dalam dunia medis disebut urtikaria ditandai dengan ruam kemerahan, bentol, dan terkadang diikuti rasa terbakar pada kulit.

Mereka yang mengalami kondisi tersebut juga dapat merasakan gatal-gatal selama berjam-jam di beberapa bagian tubuh.

Biasanya, gatal-gatal akibat biduran melanda bagian tangan, leher, dan wajah. Namun, biduran juga bisa terjadi pada kaki atau dada.

Baca juga: Kulit Terkena Biduran, Berapa Lama Bisa Sembuh?

Penyebab biduran

Perlu diingat bahwa biduran bisa dialami oleh siapa saja, baik tua maupun muda. Berikut beberapa faktor yang dapat memicu biduran.

1. Pola makan

Biduran yang terjadi setelah makan kerang, kacang tanah, telur, susu, atau beri menandakan bahwa tubuh alergi terhadapnya.

Hal tersebut dikatakan oleh dokter spesialias asal New York, AS, Debra Jaliman, MD, dikutip dari Health.

Ia mengatakan bahwa gejala alergi yang disebabkan oleh makanan-makanan tertentu akan muncul setelah beberapa jam.

Karena alasan itulah Jaliman menyarankan orang yang memiliki alergi makanan untuk menyeleksi asupan sehari-harinya.

Salah satu caranya adalah menghindari beberapa makanan yang pernah dikonsumsi yang menyebabkan biduran.

Jaliman juga mengatakan, orang yang terkena alergi kemungkinan juga diberi EpiPen jika tidak sengaja mengonsumsi beberapa makanan pemicu biduran.

Baca juga: 9 Cara Instan untuk Atasi Biduran yang Wajib Kamu Ketahui

Dalam hal ini, EpiPen dapat mengatasi anafilaksis karena alergi yang berisiko menyebabkan kematian.

2. Kondisi medis tertentu

Makanan bukan satu-satunya penyebab biduran. Karena, faktor internal tubuh juga ikut memengaruhi kondisi ini.

Jaliman menerangkan bahwa gatal-gatal ketika biduran tidak selalu berhubungan dengan alergi.

Pasalnya, kondisi ini kemungkinan menjadi gejala awal lupus, limfoma, penyakit tiroid, dan hepatitis.

Karena alasan itulah biduran yang telanjur kronis (tidak sembuh dalam waktu enam minggu) perlu ditangani secara medis.

Orang yang menderita biduran kronis dapat menjalani pemeriksaan darah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendasari.

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, biduran juga bisa disebabkan oleh virus.

Apabila virus menjadi biang biduran, maka gatal-gatal karena kondisi ini dapat berlangsung lebih dari enam minggu.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Biduran di Rumah dan Tips Mencegahnya

3. Kondisi emosional

Respons emosional yang intens ternyata dapat memicu biduran pada wajah menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology.

Nah, ketika biduran menjadi kronis dan terjadi berkepanjangan lebih dari enam minggu, stres dan gejolak emosi dapat memanaskan tubuh.

Kondisi seperti itu wajib diwaspadai karena dapat melepaskan histamin -senyawa kimia tubuh yang dilepaskan ketika alergi.

Ahli alergi Marilyn Li, MD menjelaskan, stres yang berkaitan dengan kecemasan dapat menyebabkan biduran.

Orang yang mengalami biduran karena stres dapat merasakan gatal berlebihan dan terus-menerus menggaruk.

4. Reaksi kulit

Gigitan serangga dan serbuk sari menjadi penyebab biduran lainnya yang jarang disadari -meski sebagian orang hanya bentol-bentol biasa.

Di samping itu, biduran bisa disebabkan oleh sinar matahari dan air atau suhu dingin menurut Therapeutic Advances in Chronic Disease.

Baca juga: Buah-buahan yang Wajib Dihindari agar Biduran Tidak Kambuh

American College of Allergy, Asthma, & Immunology juga menerangkan, biduran karena beberapa pemicu tersebut termasuk urtikaria fisik.

Li menjelaskan, urtikaria fisik dipicu oleh kondisi kulit yang sendiri dan bisa dicegah dengan meminum antihistamin.

Obat tersebut dapat dikonsumsi untuk mencegah biduran yang disebabkan faktor cuaca atau suhu.

5. Latihan

Olahraga sebelum atau sesudah bekerja memang dapat meningkatkan endorfin. Tapi, rutinitas latihan juga dapat menyebabkan biduran.

Menurut Jaliman, tubuh memproduksi asetilkolin -zat kimia yang dapat menghambat pemecahan sel- sebagai respons ketika latihan.

Bagi sebagian orang, asetilkolin mengganggu sel-sel kulit, mengiritasi kulit, dan menimbulkan ruam, termasuk melepaskan histamin.

Baca juga: Perbedaan Gejala Biduran dan Gatal-gatal Biasa, Sudah Tahu?

Hal tersebut terungkap dalam studi tahun 2021 yang diterbitkan di Allergology International.

Di sisi lain, Li menyampaikan bahwa keringat yang menyebabkan jerawat ternyata dapat memicu biduran.

Meski keringat sebenarnya tidak menyebabkan biduran, keluarnya keringat menandakan panas dalam tubuh meningkat.

Nah, ketika biduran terjadi karena suhu tubuh meningkat, hal ini dikenal sebagai urtikaria kolinergik.

Bagi sebagian orang, kehangatan berlebih pada kulit dari latihan atau aktivitas pemicu panas tubuh lainnya dapat menyebabkan biduran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Health


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com