Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 20/01/2023, 10:47 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi


2. Melonggarkan pakaian yang dikenakan

Pasien yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan sensasi tidak nyaman dan membuatnya sesak napas.

Melonggarkan pakaian yang dikenakan setidaknya dapat memberikan sedikit kelegaan pada pasien untuk bernapas.

Selain pakaian, melonggarkan ikat pinggang atau celana yang terlalu ketat yang menekan perut juga dapat membantu.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung 

Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.Shutterstock/Ground Picture Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.

3. Segera cari pertolongan ke rumah sakit terdekat

Jika pasien serangan jantung masih tersadar, jangan tunggu waktu lama untuk bawa pasien ke rumah sakit ke dokter.

Semakin cepat dibawa ke petugas medis, semakin tinggi pula kemungkinan pasien bisa selamat.

Di rumah sakit, petugas medis biasanya akan memberikan obat Isosorbide dinitrate (ISDN) 5 mg di bawah lidah.

Obat tersebut berfungsi untuk mengurangi gejala nyeri akibat serangan jantung. Setelahnya, pasien akan dirujuk untuk melakukan perawatan medis sesuai kondisi yang dialami.

4. Beri bantuan resusitasi

Jika orang yang mengalami serangan jantung tidak sadarkan diri, kita dapat memberikan bantuan hidup dasar atau resusitasi jantung jika diperlukan.

Resusitasi adalah sebuah upaya untuk mengembalikan fungsi jantung dan pernapasan dengan pijatan-pijatan di area dada.

Cara melakukan resusitasi dapat dipelajari semua orang, yaitu dengan meletakkan posisi pasien di tempat yang datar dengan mulut terbuka.

Panggil bantuan medis dengan segera. Sembari menunggu kemudian lakukan langkah sebagai berikut.

  • Posisikan telapak tangan di bagian tengah dada pasien, lalu letakkan telapak tangan yang lain di atas tangan pertama.
  • Pastikan posisi siku lurus dan bahu berada tepat di atas tangan.
  • Tekan dada atau memberi pijatan setidaknya 100-120 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan per detik
  • Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas agar tekanan yang dihasilkan cukup kuat memompa jantung.
  • Periksa kondisi pasien ketika belum ada respons kompresi bisa terus dilanjutkan sampai petugas medis datang.

Baca juga: 5 Gejala Serangan Jantung, Perlu Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com