Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah untuk Pertolongan Pertama pada Kasus Serangan Jantung

Kompas.com - Diperbarui 20/01/2023, 10:47 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertolongan pertama pada kasus serangan jantung penting untuk diketahui masyarakat karena cara ini bisa menyelamatkan nyawa.

Pasalnya serangan jantung dapat berakibat fatal, terlebih jika pasien tidak mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.

Menurut dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA, dari Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ), pasien serangan jantung baiknya segera ditangani tidak lebih dari 12 jam.

"Kurang dari 12 jam itu termasuk golden period dalam penanganan serangan jantung."

"Kalau ada orang yang terkena serangan jantung, segera lakukan pertolongan. Jangan dikira masuk angin lalu dikerokin."

Demikian kata dokter Hasril dalam media gathering seputar kesehatan jantung bersama tim Cardiac Center di Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) baru-baru ini.

Serangan jantung adalah kondisi berkurangnya pasokan darah ke jantung akibat gumpalan atau tersumbatnya pembuluh darah koroner.

Kondisi tersebut bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan di mana saja tanpa peduli aktivitas yang dilakukan seseorang itu berintensitas berat ringan.

Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan diri untuk memahami penanganan yang tepat pada kasus serangan jantung baik jika dialami diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: Nyeri Dada di Malam Hari, Sakit Mag atau Serangan Jantung?

Langkah pertolongan pertama pada serangan jantung

Ilustrasi resusitasi jantung paru, apa itu resusitasi jantung paru, langkah-langkah resusitasi jantung paru.Shutterstock/Platoo Studio Ilustrasi resusitasi jantung paru, apa itu resusitasi jantung paru, langkah-langkah resusitasi jantung paru.

Seseorang yang mengalami serangan jantung masih bisa diselamatkan asal ditangani dengan segera.

dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA menyebutkan ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan saat serangan jantung dialami orang terdekat atau bahkan diri sendiri sebagai berikut.

1. Pahami gejala serangan jantung dengan baik

Banyak orang salah kaprah menyamakan serangan jantung dengan beberapa gejala penyakit lain, seperti masuk angin sampai asam lambung.

Padahal serangan jantung memiliki sejumlah gejala yang khas. Seperti nyeri dada berada di tengah dada agak sedikit ke area kiri.

Rasa sakitnya pun memberikan sensasi seperti ditekan benda berat hingga memicu sesak napas.

Dalam beberapa kasus, dada terasa seperti panas atau terasa dibakar, diremas hingga ditusuk-tusuk.

Sejumlah pasien yang pernah mengalami serangan jantung juga kerap merasakan sensasi nyeri yang menjalar ke punggung, dagu terasa seperti tercekik hingga nyeri di lengan kiri.

Terkadang gejala serangan jantung juga ditandai dengan nyeri ulu hati, keringat dingin, mual, wajah pucat hingga muntah.

Dalam hal ini, tidak semua serangan jantung berakibat fatal, sebab bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan.

Untuk itu, kita harus tetap tenang sambil membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.


2. Melonggarkan pakaian yang dikenakan

Pasien yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan sensasi tidak nyaman dan membuatnya sesak napas.

Melonggarkan pakaian yang dikenakan setidaknya dapat memberikan sedikit kelegaan pada pasien untuk bernapas.

Selain pakaian, melonggarkan ikat pinggang atau celana yang terlalu ketat yang menekan perut juga dapat membantu.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung 

Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.Shutterstock/Ground Picture Ilustrasi serangan jantung pada wanita. Perubahan hormon setelah menopause bisa jadi salah satu faktor penyebab serangan jantung pada wanita.

3. Segera cari pertolongan ke rumah sakit terdekat

Jika pasien serangan jantung masih tersadar, jangan tunggu waktu lama untuk bawa pasien ke rumah sakit ke dokter.

Semakin cepat dibawa ke petugas medis, semakin tinggi pula kemungkinan pasien bisa selamat.

Di rumah sakit, petugas medis biasanya akan memberikan obat Isosorbide dinitrate (ISDN) 5 mg di bawah lidah.

Obat tersebut berfungsi untuk mengurangi gejala nyeri akibat serangan jantung. Setelahnya, pasien akan dirujuk untuk melakukan perawatan medis sesuai kondisi yang dialami.

4. Beri bantuan resusitasi

Jika orang yang mengalami serangan jantung tidak sadarkan diri, kita dapat memberikan bantuan hidup dasar atau resusitasi jantung jika diperlukan.

Resusitasi adalah sebuah upaya untuk mengembalikan fungsi jantung dan pernapasan dengan pijatan-pijatan di area dada.

Cara melakukan resusitasi dapat dipelajari semua orang, yaitu dengan meletakkan posisi pasien di tempat yang datar dengan mulut terbuka.

Panggil bantuan medis dengan segera. Sembari menunggu kemudian lakukan langkah sebagai berikut.

  • Posisikan telapak tangan di bagian tengah dada pasien, lalu letakkan telapak tangan yang lain di atas tangan pertama.
  • Pastikan posisi siku lurus dan bahu berada tepat di atas tangan.
  • Tekan dada atau memberi pijatan setidaknya 100-120 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan per detik
  • Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas agar tekanan yang dihasilkan cukup kuat memompa jantung.
  • Periksa kondisi pasien ketika belum ada respons kompresi bisa terus dilanjutkan sampai petugas medis datang.

Baca juga: 5 Gejala Serangan Jantung, Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com