Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Oatmeal untuk Turunkan Berat Badan? Begini Tipsnya

Kompas.com - 05/10/2022, 10:14 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

3. Perhatikan cara makan

Ross menyarankan orang yang mengonsumsi oatmeal untuk makan secara perlahan-lahan.

Pasalnya, tubuh belum tentu memproses serat dengan baik yang dapat menyebabkan sakit perut, kembung, dan sembelit.

4. Perhatikan porsi

Oatmal bisa mengandung tinggi karbohidrat dan kalori apabila tidak diperhatikan porsi penyajiannya.

Menurut Ross, oatmeal yang porsinya terlalu banyak malah mengganggu usaha penurunan berat badan.

Ia menyarankan supaya porsi ketika mengonsumsi oatmeal didasarkan pada usia, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik.

Dalam hal ini, satu cangkir oatmeal adalah porsi terbaik untuk tujuan menurunkan berat badan.

Ross juga merekomendasikan supaya oatmeal dikonsumsi 2-4 kali dalam seminggu dan meningkatkan porsi harian.

Baca juga: Cara Mudah agar Oatmeal Terasa Lebih Enak dan Ramah di Lidah

Manfaat makan oatmeal untuk menurunkan berat badan

Seperti yang sudah disebutkan bahwa oatmeal memberikan rasa lebih kenyang yang berkontribusi pada turunnya berat badan.

Tapi, ada manfaat lain yang turut memengaruhi penurunan berat badan setelah rutin mengonsumsi oatmeal. Ada apa saja?

1. Menyehatkan pencernaan

Ross menjelaskan, kandungan serat dalam oatmeal, terutama serat larut, bermanfaat untuk melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.

2. Menjaga kadar gula darah

Oatmeal bermanfaat untuk mengontrol gula darah karena nilai IG-nya yang tidak terlalu tinggi selama dan setelah makan.

Dalam hal ini, oatmeal dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menghindari rasa lelah dan sakit kepala karena gula darah yang melonjak.

Karena nilai IG-nya yang rendah, tidak mengherankan apabila penderita diabetes disarankan mengonsumsi oatmeal.

Hal tersebut juga membantu mereka mencegah komplikasi kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung.

3. Mengontrol insulin

Insulin adalah hormon alami yang dibuat oleh pankreas yang membantu tubuh untuk menggunakan gula sebagai energi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com