Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 2,5 Juta Bikin Distro Dobujack, Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 05/10/2022, 11:39 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mempertahankan usaha untuk waktu yang lama tentu bukan hal mudah. Hal iu pula yang dirasakan founder salah satu distro fashion di Bandung, Delly Fitriansyah

Saat ini, distro milik Delly yang dinamakan Dobujack --kependekkan dari “Doa ibu jadi anak cepat kaya”-- telah memasuki usianya yang ke-17 tahun.

Bisnis ini dimulai pada tahun 2005 dengan modal sebesar Rp 2,5 juta saja, yang merupakan hasil pinjaman bank.

Delly mengaku membangun bisnis tersebut untuk mencari dana kuliah dan mengubah taraf ekonomi keluarga.

Baca juga: Gerai Pertama Pulau Intan Lestari, Dukung Pelaku UMKM Fesyen

Namun tak disangka, brand yang dibesutnya ketika usianya baru beranjak 18 tahun itu terus berkembang hingga kini.

Ada pun item fashion yang dijual oleh Dobujack adalah pakaian unisex bergaya kasual, simpel dan menyasar generasi muda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DOBUJACK (@dobujackinvasion)

“Menyasar generasi muda yang memiliki spirit fashion penuh petualang, strategi penjualan kami diawali secara offline dengan menitipkan produk pada toko-toko distro di Bandung.”

Begitu pengakuan Delly yang berbicara dalam webinar Media Seller Story - Shopee 10.10 Brands Festival, Selasa (4/10/2022).

Pada tahun 2008 Delly lalu berhasil membuka gerai distro pertamanya di Bogor, yang berlanjut dengan gerai kedua di Bandung pada 2014, dan di Bekasi pada 2017.

Lalu, item fashion produksi Dobujack yang semula hanya berupa kaos pun mulai merambah ke item lain, seperti jaket/hoodie, tas, dan sweater, celana, sandal, sepatu, topi, snapback, buckle hat, dompet, sabuk, dan aksesoris lain.

Baca juga: Tips Mempertahankan Bisnis UMKM Saat Pandemi ala Didiet Maulana

Koleksi sweater Dobujack Koleksi sweater Dobujack

“Seluruh proses produksi dilakukan secara lokal, mulai dari tempat membeli bahan, konveksi, penjahit, hingga packaging,” ungkap Delly.

Meski kini usahanya sudah berkembang pesat, tetap saja ada tantangan yang mengadang.

Selain harus bekerja keras dan merelakan waktu bermain di masa kuliah, Delly mengaku sempat menghadapi banyak masalah.

Mulai dari ditipu rekan bisnis, banyak barang hilang, pembayaran tertunda berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, hingga pandemi Covid-19 pada 2020.

“Udah siap stok untuk event offline, pameran serentak di 11 kota. Tetapi semua batal karena lockdown, bahkan seluruh gerai toko offline pun terpaksa ditutup,” kata dia.

Baca juga: Uniknya Green Product UMKM Jabar, Ada Kulit Kopi Jadi Kain...

Dalam kondisi tersebut, Delly yang merasa harus bertahan dan beradaptasi dengan kondisi mulai melebarkan sayapnya ke pasar online melalui e-commerce seperti Shopee.

Langkah tersebut menurut dia membuat omzet online Dobujack naik hingga 10 kali lipat dengan jumlah transaksi mencapai 10.000 paket.

Lebih lanjut, Delly bertekad untuk membuat Dobujack lebih dikenali di seluruh dunia.

Selain itu, ia ingin menghidupi lebih banyak keluarga, mendorong kreativitas anak muda dalam berekspresi, serta mampu mendorong perkembangan ekonomi Indonesia, khususnya di bidang fashion UMKM.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DOBUJACK (@dobujackinvasion)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com