Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Ular Masuk Rumah Ketika Musim Hujan dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 06/10/2022, 06:24 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular mudah dijumpai ketika musim hujan karena sarang hewan melata ini mungkin tergenang air sehingga mereka keluar untuk mencari tempat bersembunyi lain.

Selain itu, musim hujan adalah waktu di mana telur-telur ular menetas karena kelmbapan yang lebih tinggi.

Karena alasan itulah kasus penemuan ular beserta telur-telurnya di rumah-rumah warga seringkali dilaporkan ketika musim hujan.

Ular biasanya ditemukan bersembunyi di loteng, rangka atap, balik semak-semak, toilet, sekitaran kolam renang, termasuk bawah tempat tidur.

Baca juga: 10 Faktor yang Menyebabkan Ular Masuk Rumah, Bukan Mistis

Mengingat ada potensi bertemu ular ketika musim hujan, penghuni rumah perlu mencari cara agar tempat tinggalnya tidak disusupi hewan melata ini.

Tapi, bagaimana caranya?

Penyebab ular masuk rumah ketika musim hujan

Sebelum pembahasan lebih dalam, tak ada salahnya memahami terlebih dulu alasan mengapa ular dapat masuk rumah.

Menurut Indonesia Snake Rescue, ular seringkali ditemukan ketika musim hujan karena waktu ini dimanfaatkan untuk bertelur dan menetaskan telur.

Badan tersebut menjelaskan, bulan Oktober-Desember merupakan waktu bagi telur ular menetas karena proses siklus biologi alaminya.

Tak hanya itu, induk ular -khususnya kobra- menaruh telurnya di rumah sekitar bulan Agustus-September setelah musim kawin.

Selain faktor yang sudah disebutkan, masih ada pemicu lain yang menyebabkan ular masuk rumah. Berikut di antaranya:

1. Habitatnya dekat dengan manusia

Meski tergolong predator, habitat ular ternyata dekat dengan manusia. Pasalnya, hewan melata ini mendapatkan makanan di sekitaran rumah.

Indonesia Snake Rescue menjelaskan bahwa induk ular memiliki insting menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan.

Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan makanan bayi-bayi ular setelah telurnya menetas.

2. Cepat beradaptasi

Ular termasuk satwa liar yang memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, termasuk setelah pembangunan pemukiman di atas habitat asli hewan melata ini.

Kendati tempat tinggal ular yang sebenarnya tergusur oleh blok-blok beton, ular dapat bertahan hidup di sela-sela pondasi dan rumah.

3. Hewan soliter

Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa ekor ular ditemukan berdiam di rumah. Meski begitu, ular sebenarnya adalah hewan soliter.

Indonesia Snake Rescue menjelaskan, sifat soliter yang dimiliki oleh ular menyebabkan keberadaan hewan melata ini sulit dideteksi.

Jika ditemukan satu ular di rumah, bukan berarti ular-ular lainnya ditemukan di sekitarnya.

Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Ini 5 Jenis Ular yang Kerap Masuk Rumah

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com