Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembohong Patologis, Hobi Berdusta Secara Kompulsif yang Jadi Penyakit

Kompas.com - 06/10/2022, 08:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Pakar belum bisa menentukan apakah perilaku ini merupakan gejala dari kondisi lain atau penyakit tersendiri.

Namun, ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain:

Gangguan buatan

Gangguan buatan, atau kadang disebut sindrom Munchausen, adalah kondisi ketika seseorang merasa sakit secara mental atau fisik, padahal sebenarnya tidak.

Pemicunya belum diketahui secara pasti namun diduga ini berkaitan dengan genetik, pelecahan di masa anak-anak, percaya diri yang rendah, depresi, gangguan kepribadian atau penyalahgunaan zat.

Baca juga: 8 Ciri-ciri Orang Berbohong Menurut Pakar Kejujuran

Gangguan kepribadian

Kebohongan patologis bisa jadi adalah gejala gangguan kepribadian seperti:

Kebohongan patologis adalah kemungkinan gejala gangguan kepribadian tertentu, termasuk:

  • Borderline Personality Disorder (BPD)
  • Narcissistic Personality Disorder (NPD)
  • Antisocial Personality Disorder (APD)

Baca juga: Mengenal Ciri Gangguan Kepribadian Narsistik

Demensia frontotemporal

Riset membuktikan jika pola perilaku pembohong patologis mirip dengan yang dialami penderita demensia frontotemporal.

Kondisi ini adalah bentuk demensia yang mempengaruhi daerah otak frontal dan temporal dan menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.

Perubahan ini dapat mencakup:

  • perilaku sosial yang tidak pantas
  • kurang empati
  • kehilangan wawasan tentang perilaku orang lain dan diri sendiri
  • perubahan preferensi makanan
  • perilaku kompulsif
  • kebosanan
  • agitasi

Ciri-ciri pembohong patologis

Kebohongan patologis bersifat kompulsif namun bisa dimulai dari hal yang kecil kemudian bertahap menjadi rumit dan dramatis.

Transisi ini biasanya terjadi untuk menutupi kebohongan sebelumnya sehingga ditambahkan detail yang tidak perlu.

Meski demikian, orang yang sering berbohong belum tentu merupakan pembohong patologis.

Pasalnya, perilaku ini memiliki ciri utama yakni tidak memiliki motif.

Orang yang sering melebihkan ceritanya agar dirinya terlihat lebih baik atau mengarang cerita untuk menutupi kesalahannya tidak bisa digolongkan dalam perilaku ini.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 4 Cara Mendeteksi Kebohongan Seseorang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com