Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2022, 13:39 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu jam tangan langka buatan Cartier baru saja terjual dengan nominal fantastis.

Jam tangan yang dimaksud adalah Cartier Cheich, yang dilepas seharga 1,1 juta dollar AS atau setara Rp 16,6 miliar.

Nominal tersebut melampaui perkiraan sebelumnya, yaitu 200.000 Euro-400.000 Euro atau kira-kira Rp 3 miliar-Rp 6 miliar.

Lantas, apa keistimewaan yang membuat harga jam tangan ini melejit?

Sejarah Cartier Cheich

Cartier Cheich bukanlah jam tangan yang diproduksi massal. Watchmaker Perancis itu hanya memberikan model Cheich kepada pembalap yang berhasil memenangi ajang balapan Reli Dakar (dulu dinamai Reli Paris-Dakar).

Pada tahun 1983, bertepatan dengan hari jadi Reli Paris-Dakar yang kelima, bos Cartier ketika itu Alain Dominique Perrin menciptakan arloji Cheich bersama pendiri Reli Paris-Dakar, Thierry Sabine.

Arloji tersebut dibuat sebagai hadiah untuk pemenang Cartier Challenge, tantangan di mana pembalap Reli Paris-Dakar harus memenangi balapan dua tahun berturut-turut dalam kategori yang sama.

Model Cheich diberikan kepada pembalap motocross asal Belgia, Gaston Rahier setelah berhasil memenangi balapan di tahun 1984 dan 1985.

Baca juga: Jam Tangan Antik Cartier Crash Dilepas Senilai Puluhan Miliar Rupiah

Cartier Challenge dihentikan setelah kematian pendiri Reli Paris-Dakar

Pada 1986, sebuah kecelakaan helikopter di Mali merenggut nyawa Sabine --pendiri Reli Paris-Dakar-- beserta empat orang lainnya.

Buntut dari insiden tersebut, tantangan Cartier Challenge resmi dihentikan untuk selamanya.

Hanya ada empat model Cheich di dunia

Cartier hanya merilis jam tangan Cheich sebanyak empat unit, termasuk yang dimiliki Rahier.

Satu Cheich lain yang berukuran lebih kecil dan dihiasi batu berlian tadinya ditujukan untuk calon pemenang wanita setelah Rahier.

Lalu, Cheich ketiga dengan indeks baton dan angka Romawi diluncurkan pada 1985 untuk diberikan kepada calon juara setelah Rahier.

Kedua arloji langka ini masih disimpan oleh Cartier.

Sedangkan, Cheich yang keempat diberikan Perrin kepada Sabine. Diketahui, sebelum meninggal dunia, Sabine menyerahkan arloji itu kepada pembalap asal Perancis, Hubert Auriol.

Namun, Cartier Cheich yang disebut-sebut berada di tangan Auriol saat ini tidak diketahui, sehingga dianggap hilang.

Desain arloji terinspirasi dari suku Tuareg

Arloji ini memiliki keunikan di bagian dial yang dibingkai ornamen "cheich".

Desain cheich terinspirasi dari kain penutup kepala yang digunakan pengembara Tuareg atau suku yang ada di Mali agar terlindung dari sinar matahari.

Cartier Cheich dibuat dalam tiga jenis emas yang berbeda, yaitu emas putih, emas kuning, atau emas rose 18 karat.

Baca juga: Hampir 40 Tahun Tak Terlihat, Arloji Misterius Cartier Segera Dilelang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com