KOMPAS.com - Salah satu jam tangan langka buatan Cartier baru saja terjual dengan nominal fantastis.
Jam tangan yang dimaksud adalah Cartier Cheich, yang dilepas seharga 1,1 juta dollar AS atau setara Rp 16,6 miliar.
Nominal tersebut melampaui perkiraan sebelumnya, yaitu 200.000 Euro-400.000 Euro atau kira-kira Rp 3 miliar-Rp 6 miliar.
Lantas, apa keistimewaan yang membuat harga jam tangan ini melejit?
Cartier Cheich bukanlah jam tangan yang diproduksi massal. Watchmaker Perancis itu hanya memberikan model Cheich kepada pembalap yang berhasil memenangi ajang balapan Reli Dakar (dulu dinamai Reli Paris-Dakar).
Pada tahun 1983, bertepatan dengan hari jadi Reli Paris-Dakar yang kelima, bos Cartier ketika itu Alain Dominique Perrin menciptakan arloji Cheich bersama pendiri Reli Paris-Dakar, Thierry Sabine.
Arloji tersebut dibuat sebagai hadiah untuk pemenang Cartier Challenge, tantangan di mana pembalap Reli Paris-Dakar harus memenangi balapan dua tahun berturut-turut dalam kategori yang sama.
Model Cheich diberikan kepada pembalap motocross asal Belgia, Gaston Rahier setelah berhasil memenangi balapan di tahun 1984 dan 1985.
Baca juga: Jam Tangan Antik Cartier Crash Dilepas Senilai Puluhan Miliar Rupiah
Pada 1986, sebuah kecelakaan helikopter di Mali merenggut nyawa Sabine --pendiri Reli Paris-Dakar-- beserta empat orang lainnya.
Buntut dari insiden tersebut, tantangan Cartier Challenge resmi dihentikan untuk selamanya.
Cartier hanya merilis jam tangan Cheich sebanyak empat unit, termasuk yang dimiliki Rahier.
Satu Cheich lain yang berukuran lebih kecil dan dihiasi batu berlian tadinya ditujukan untuk calon pemenang wanita setelah Rahier.
Lalu, Cheich ketiga dengan indeks baton dan angka Romawi diluncurkan pada 1985 untuk diberikan kepada calon juara setelah Rahier.
Kedua arloji langka ini masih disimpan oleh Cartier.
Sedangkan, Cheich yang keempat diberikan Perrin kepada Sabine. Diketahui, sebelum meninggal dunia, Sabine menyerahkan arloji itu kepada pembalap asal Perancis, Hubert Auriol.
Namun, Cartier Cheich yang disebut-sebut berada di tangan Auriol saat ini tidak diketahui, sehingga dianggap hilang.
Arloji ini memiliki keunikan di bagian dial yang dibingkai ornamen "cheich".
Desain cheich terinspirasi dari kain penutup kepala yang digunakan pengembara Tuareg atau suku yang ada di Mali agar terlindung dari sinar matahari.
Cartier Cheich dibuat dalam tiga jenis emas yang berbeda, yaitu emas putih, emas kuning, atau emas rose 18 karat.
Baca juga: Hampir 40 Tahun Tak Terlihat, Arloji Misterius Cartier Segera Dilelang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.