Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggoreng dengan Deep Frying dan Air Fryer, Mana Lebih Sehat?

Kompas.com - 07/10/2022, 09:40 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

Deep frying juga bisa digunakan untuk membuat dessert, meski hanya terbatas pada dessert goreng, seperti pisang goreng atau es krim goreng.

  • Tekstur dan rasa makanan

White mengatakan, makanan yang digoreng dengan air fryer atau deep frying tentu memiliki rasa dan tekstur berbeda karena perbedaan pemakaian minyak.

Menurutnya, kita masih bisa merasakan rasa asin dan renyah dari suatu gorengan yang digoreng dengan air fyer tanpa perlu memegang makanan berminyak, seperti yang digoreng dengan deep frying.

Baca juga: 7 Tips Memasak dengan Metode Deep Frying

Deep frying dan air fryer, mana lebih baik?

Untuk "lebih baik," tentu bergantung pada selera dan kebutuhan setiap orang. Sebab, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Misalnya, deep frying memerlukan banyak minyak dan variasi makanan yang bisa diolah pun terbatas, namun cenderung tak mengeluarkan banyak biaya.

Lalu, air fryer memiliki harga mahal dan membutuhkan listrik. Namun, minyak yang digunakan lebih sedikit, makanan tidak terlalu berminyak, dan sedikit lebih variatif dalam olahan makanan.

Sementara itu dari sisi kesehatan, air fryer kemungkinan lebih sehat karena hanya membutuhkan sedikit minyak dan lemak untuk memasak.

Deep frying membutuhkan banyak minyak. Jadi, kalori dan lemak dari minyak yang terserap ke dalam makanan pun semakin banyak.

Selain masalah kalori dan lemak total, makan terlalu banyak gorengan juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.

Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menyimpulkan bahwa semakin banyak gorengan yang dimakan, semakin tinggi pula risiko gagal jantung.

Selain itu, menggoreng pada suhu tinggi dapat meningkatkan kandungan lemak trans.

Menurut American Heart Association, lemak trans ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Bahkan, lemak trans juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Baca juga: 8 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dimasak dengan Air Fryer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com