Meskipun kurma secara alami tinggi gula, kurma tidak meningkatkan gula darah dengan cepat.
Sebaliknya, kurma menyediakan jenis karbohidrat yang dapat dilepaskan secara perlahan yang memungkinkan aliran energi yang stabil untuk bahan bakar olahraga. Cobalah makan 2-4 kurma 30-60 menit sebelum berolahraga.
Kurma adalah camilan sebelum tidur yang sangat baik karena kandungan seratnya yang tinggi.
Serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat membantu kita tetap kenyang dan mencegah rasa lapar di tengah malam.
Meskipun tubuh dapat mencerna makanan kapan pun kita membutuhkannya, ada beberapa situasi di mana makan kurma bukanlah ide terbaik.
• Memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS). Mereka yang menderita IBS mungkin sensitif terhadap makanan yang mengandung FODMAP, yang merupakan karbohidrat rantai kecil yang sulit dicerna oleh beberapa orang.
Sebagai sumber fruktosa yang signifikan, kurma dapat menyebabkan kembung dan sakit perut.
Kurma mengandung serat yang tinggi, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Akibatnya, makan kurma dalam jumlah besar setelah makan besar dapat membuat kita merasa sangat kenyang dan tidak nyaman.
Meskipun jarang, beberapa orang bisa sensitif atau bahkan memiliki alergi terhadap kurma.
Jika kita berpikir ini mungkin berlaku untuk kita, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu.
Kurma mengandung gula alkohol yang dikenal sebagai sorbitol, yang dapat meningkatkan pergerakan usus pada beberapa orang.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau hindari kurma sampai buang air besar kita normal.
Di luar kesempatan ini, tidak ada waktu yang "buruk" untuk makan kurma.
Faktanya, kurma sangat bergizi dan cocok sebagai camilan atau bagian dari makanan.
Ingatlah, bahwa tubuh kita sangat mampu mencerna makanan 24 jam sehari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.