Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2022, 10:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kurma adalah buah lezat dan bergizi yang tumbuh di pohon kurma.

Buah ini juga telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia dan memiliki nilai tinggi dalam banyak budaya dan agama.

Tetapi, banyak orang bertanya-tanya apakah ada waktu yang ideal untuk makan kurma.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan waktu terbaik dan terburuk untuk makan kurma, seperti yang dilansir dari laman Healthline berikut ini.

Nutrisi kurma

Kurma sangat bergizi. Ada pun varietas yang paling populer termasuk kurma medjool dan deglet noor.

Meskipun kurma segar dapat langsung dimakan, namun kurma paling sering dikonsumsi dalam keadaan kering dan mudah dikenali dari kulitnya yang kering dan bergelombang.

Satu porsi kurma 3,5 ons (100 gram) menyediakan berbagai nutrisi yang meliputi:

• Kalori: 282 gram

• Protein: 2,5 gram

• Karbohidrat: 75 gram

• Serat: 8 gram

• Gula: 64 gram

• Kalsium: 3 persen dari Nilai Harian (DV)

• Zat besi: 6 persen dari DV

• Kalium 14 persen dari DV

• Magnesium: 10 persen dari DV

• Tembaga: 23 persen dari DV

• Selenium: 6 persen dari DV

• Vitamin B6: 10 persen dari DV

• Folat: 6 persen dari DV

Kurma biasanya dikeringkan dan berukuran kecil.

Hal ini membuat makan banyak kurma sangat bisa dilakukan.

Akibatnya, mudah untuk makan sejumlah besar kalori, serat, dan gula alami dalam sekali makan.

Oleh karena itu, pastikan untuk makan kurma secukupnya.

Waktu terbaik untuk makan kurma

Terlepas dari makanan yang kita pikirkan untuk dimakan, waktu terbaik untuk makan adalah ketika kita lapar atau ingin makan.

Tubuh manusia itu siap mencerna makanan bahkan sebelum makanan itu menyentuh mulut.

Tubuh akan melepaskan enzim pencernaan tertentu di mulut dan terus melepaskannya sepanjang proses pencernaan.

Bahkan, tubuh juga mampu mengidentifikasi jenis enzim yang dibutuhkan berdasarkan rasio makronutrien makanan — komposisi karbohidrat, protein, dan lemaknya — dan dapat melakukannya kapan saja sepanjang hari.

Namun, ada kalanya makan kurma mungkin ideal, seperti beberapa waktu ini:

• Saat sarapan

Kurma bisa menjadi cara terbaik untuk menambahkan rasa manis alami dan serat ke dalam makanan di pagi hari.

Terlebih lagi, kandungan seratnya yang tinggi dapat membuat kita kenyang dan puas sepanjang pagi.

• Sebagai camilan sore hari

Kurma adalah sumber serat yang baik dan tinggi gula alami.

Pasangan serat dan gula ini memungkinkan kenaikan gula darah yang lebih lambat untuk membantu kita merasa berenergi.

• Ketika lapar

Kurma adalah bentuk kalori terkonsentrasi dan sangat mengenyangkan karena kandungan seratnya yang tinggi.

Jika kita merasa lapar tetapi belum siap untuk makan lengkap, pasangkan kurma dengan selai kacang sebagai sumber serat, karbohidrat, dan protein yang baik.

• Sebelum berolahraga

Meskipun kurma secara alami tinggi gula, kurma tidak meningkatkan gula darah dengan cepat.

Sebaliknya, kurma menyediakan jenis karbohidrat yang dapat dilepaskan secara perlahan yang memungkinkan aliran energi yang stabil untuk bahan bakar olahraga. Cobalah makan 2-4 kurma 30-60 menit sebelum berolahraga.

• Sebagai camilan malam hari

Kurma adalah camilan sebelum tidur yang sangat baik karena kandungan seratnya yang tinggi.

Serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat membantu kita tetap kenyang dan mencegah rasa lapar di tengah malam.

Kapan kita tidak boleh makan kurma

Meskipun tubuh dapat mencerna makanan kapan pun kita membutuhkannya, ada beberapa situasi di mana makan kurma bukanlah ide terbaik.

• Memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS). Mereka yang menderita IBS mungkin sensitif terhadap makanan yang mengandung FODMAP, yang merupakan karbohidrat rantai kecil yang sulit dicerna oleh beberapa orang.

Sebagai sumber fruktosa yang signifikan, kurma dapat menyebabkan kembung dan sakit perut.

• Setelah makan besar

Kurma mengandung serat yang tinggi, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Akibatnya, makan kurma dalam jumlah besar setelah makan besar dapat membuat kita merasa sangat kenyang dan tidak nyaman.

• Memiliki alergi

Meskipun jarang, beberapa orang bisa sensitif atau bahkan memiliki alergi terhadap kurma.

Jika kita berpikir ini mungkin berlaku untuk kita, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu.

• Mengalami diare atau mencret

Kurma mengandung gula alkohol yang dikenal sebagai sorbitol, yang dapat meningkatkan pergerakan usus pada beberapa orang.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau hindari kurma sampai buang air besar kita normal.

Di luar kesempatan ini, tidak ada waktu yang "buruk" untuk makan kurma.

Faktanya, kurma sangat bergizi dan cocok sebagai camilan atau bagian dari makanan.

Ingatlah, bahwa tubuh kita sangat mampu mencerna makanan 24 jam sehari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com