Lintah sesungguhnya tidak benar-benar menggigit seperti yang dibayangkan orang-orang selama ini.
Lebih tepatnya, lintah mengisap darah dengan sangat kuat dari kulit inangnya dan mengekstrak darah.
Nah, ketika lintah melancarkan serangan, hewan ini mengeluarkan air liur yang memiliki sifat analgesik.
Hal tersebut menyebabkan korban tidak merasakan bagian tubuh tertentunya digigit lintah karena mati rasa.
Baca juga: 8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jika Digigit Ular
Tidak mengherankan apabila korban baru mengetahui digigit lintah setelah mereka melihatnya.
Bahkan, baru menyadari setelah lintah menjadi gemuk.
Jika telanjur menggigit, korban disarankan tidak mencabut lintah apalagi menariknya secara paksa.
Cara tersebut berisiko menyebabkan kulit sobek atau bagian rahang lintah tertinggal sehingga terjadi infeksi.
Supaya lintah segera lepas, siramkan campuran air panas, garam, dan cuka, minyak kayu putih, atau perasan jeruk ke arah hewan ini.
Cara tersebut memungkinkan lintah untuk melepaskan gigitannya dari kulit korban.
Setelah lintah melepaskan gigitannya, segera bersihkan luka dengan alkohol atau cairan pembersih untuk mencegah infeksi.
Jangan lupa untuk membalut bekas gigitan lintah dengan perban supaya pendarahan tidak terjadi. Gantilah perban sesering mungkin.
Korban sebaiknya pergi ke dokter apabila mereka mengalami hal-hal berikut ini setelah digigit lintah:
Meski ukurannya kecil, tidak ada satu pun orang yang ingin digigit lintah ketika membersihkan kebun atau hiking.
Untuk itu, penting untuk mengikuti cara mencegah gigitan lintah berikut ini: