KOMPAS.com - Tidak ada keluarga yang sempurna dan bebas dari masalah.
Ada sejumlah orang dengan kondisi keluarga yang relatif kondusif dan mendukung satu sama lainnya.
Sayangnya, ada juga yang memiliki keluarga dengan berbagai masalah dan dinamika perilakunya, dari yang sepele hingga serius.
Dalam beberapa kasus, masalah yang terjadi cukup intens seperti kekerasan domestik, orangtua yang terlalu mengontrol atau trauma antargenerasi.
Baca juga: Lelah Jadi Korban Gaslighting dari Keluarga? Coba Lakukan Ini
Apa pun bentuknya, masalah dalam keluarga akan menyebabkan stres dan ketegangan sehingga berdampak negatif pada kesehatan mental seluruh anggotanya.
Setiap masalah membutuhkan solusi secepatnya, begitu pula yang terjadi di keluarga.
Jadi ada baiknya jika kita mampu segera mengenali masalah yang mulai muncul atau terpendam sejak lama.
Masalah keluarga yang tidak terselesaikan bisa membuat seseorang kehilangan rasa aman dan memicu masalah keterikatakan.
Baca juga: Apakah Kita Terjebak dalam Keluarga Toxic? Kenali Ciri-cirinya...
Apalagi jika kita memiliki anak, adik atau anggota keluarga yang masih muda sehingga dampaknya terbawa hingga dewasa.
Untuk memastikan apakah keluarga kita sebenarnya sedang tidak baik-baik saja, berikut adalah indikasi yang penting:
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dalam Keluarga
Jika ada sejumlah tanda di atas yang muncul di dalam keluarga kita, artinya ada yang tidak beres.
Jangan buang waktu lagi dan lakukan hal ini agar tidak berlarut-larut.
Mengenali dan mengakui hal tersebut menjadi langkah pertama yang penting untuk memproses kondisi kita sendiri sebelum menyampaikannya ke anggota keluarga yang lain.
Tak ada gunanya berpura-pura tidak terjadi masalah dan merasa masih menjadi keluarga yang bahagia.
Ajak anggota keluarga yang lain membicarakan kondisi ini dengan fokus pada perasaan dan pendapat kita soal hal tersebut.
Baca juga: Cara Hadapi Tekanan dalam Keluarga dengan Asertif
Dianjurkan untuk memiliki waktu dengan tingkat stres rendah untuk memulai percakapan penting ini.
Misalnya ketika semua orang sedang bersantai sehingga bisa memberikan perhatian dan energi yang tidak terbagi.
Jika masalah keluarga yang dihadapi terlalu buruk, konsultasi dengan profesional mungkin bisa membantu.
Baik itu terapi individiual, pasangan atau keluarga agar kita mampu memahami dan mencari solusi atas masalah tersebut.
Jika segala upaya telah kita coba namun hasilnya sia-sia maka penting untuk menetapkan batasan dengan keluarga.
Kita tidak memiliki kewajiban untuk memastikan dinamika keluarga berjalan dengan sehat, tanpa bantuan yang lain.
Jaga jarak dengan toxic family kadang kala diperlukan untuk menghindari perasaan marah, tidak nyaman, atau benci yang tentunya buruk untuk kesehatan mental kita.
Baca juga: Menghindari Perdebatan di Acara Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.