Jika dikonsumsi dalam jumlah tepat dan menjadi bagian dari diet seimbang, karbohidrat tidak menyebabkan penambahan berat badan.
Kuncinya adalah tidak mengkombinasikan karbohidrat dengan bahan-bahan seperti mentega, saus krim, dan bahan makanan lainnya.
Baca juga: Mengenal Beda Karbohidrat Jahat dan Karbohidrat Baik
Pilihlah gandum utuh seperti beras merah, roti gandum, atau kentang untuk meningkatkan asupan serat.
Hindari pengolahan dengan cara digoreng ketika kita berusaha menurunkan berat badan.
Diet ketat tidak menghasilkan penurunan berat badan jangka panjang. Bahkan cara seperti ini justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan jangka panjang.
Masalahnya, diet ketat cenderung terlalu sulit dipertahankan.
Kita juga akan kehilangan nutrisi penting karena saat berdiet ketat, variasi makanan yang dikonsumsi terbatas.
Baca juga: Kenapa Cepat Lapar? Penyebabnya Akibat Kurang Makan Sayuran
Tubuh akan kekurangan energi, dan menyebabkan kita mengidam makanan tinggi lemak dan gula.
Pada akhirnya, upaya diet gagal karena tubuh memeroleh lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, memicu kenaikan berat badan.
Metabolisme adalah proses kimia yang berlangsung terus-menerus di dalam tubuh agar organ berfungsi normal, seperti bernapas, memperbaiki sel dan mencerna makanan.
Setiap proses itu membutuhkan energi, yang jumlahnya berbeda tergantung masing-masing individu bervariasi, dipengaruhi berbagai faktor seperti ukuran tubuh, usia, jenis kelamin, dan gen.
Ada mitos menyebutkan, makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan metabolisme dengan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan berkontribusi dalam penurunan berat badan.
Tidak banyak bukti ilmiah untuk mendukung mitos tersebut.
Sebaliknya, harap waspada karena beberapa produk makanan itu kemungkinan mengandung kafein dan gula yang tinggi.
Baca juga: 8 Kebiasaan Sehat untuk Metabolisme Tubuh Lebih Baik
Tidak semua tablet pelangsing efektif atau aman digunakan untuk menurunkan berat badan.