Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tubuh Kurus? Jangan Percaya Lagi 10 Mitos Ini

Kompas.com - 08/10/2022, 05:30 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber NHS

KOMPAS.com - Menjaga berat badan sangat penting agar kita mendapatkan tubuh kurus yang ideal.

Meski ada banyak diet dan tips yang menjanjikan untuk mengurangi berat badan, tidak semua bisa berhasil.

Beberapa informasi justru hanya mitos yang tidak terbukti kebenarannya secara ilmiah.

Berbagai mitos menyesatkan soal tubuh kurus

Selama ini, banyak cara bermunculan untuk mendapatkan tubuh kurus.

Beberapa di antaranya memang terbukti ampuh mendapatkan bentuk badan yang ideal.

Namun banyak juga yang hanya sekedar mitor tak berdasar alias tidak bermanfaat sama sekali untuk dipercaya.

Baca juga: Ingin Kurus? Simak 5 Tips Sehat dari Ahli demi Turunkan Berat Badan

So, bagi yang mendambakan tubuh kurus, jangan percaya lagi 10 mitos terkait penurunan berat badan ini.

1. Mitos: olahraga radikal merupakan satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan

Penurunan berat badan bisa sukses jika kita membuat perubahan kecil dan bisa dipertahankan dalam waktu lama.

Artinya, kita perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin. Orang dewasa dianjurkan beraktivitas fisik seperti jalan cepat atau bersepeda setidaknya 150 menit per minggu.

Bagi mereka yang kelebihan berat badan, dianjurkan berolahraga lebih dari itu untuk menurunkan berat badan.

Tidak hanya itu, kita juga perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Cara ini bisa dicapai dengan mengurangi porsi makan, bergerak lebih banyak, atau kombinasi kedua hal tersebut.

Baca juga: 14 Kebiasaan yang Bikin Cepat Kurus

2. Mitos: makanan sehat harganya lebih mahal

Makanan yang lebih sehat selalu dianggap lebih mahal daripada makanan yang tidak sehat.

Kita memerlukan makanan sehat agar badan tetap bugar.Freepik Kita memerlukan makanan sehat agar badan tetap bugar.
Faktanya, mengganti makanan dengan alternatif yang lebih sehat bisa menghemat banyak biaya.

Misalnya, memilih daging yang lebih murah dan dimasak bersama bahan-bahan seperti kacang-kacangan dan sayuran yang tidak menguras dompet kita.

3. Mitos: karbohidrat menyebabkan peningkatan berat badan

Jika dikonsumsi dalam jumlah tepat dan menjadi bagian dari diet seimbang, karbohidrat tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Kuncinya adalah tidak mengkombinasikan karbohidrat dengan bahan-bahan seperti mentega, saus krim, dan bahan makanan lainnya.

Baca juga: Mengenal Beda Karbohidrat Jahat dan Karbohidrat Baik

Pilihlah gandum utuh seperti beras merah, roti gandum, atau kentang untuk meningkatkan asupan serat.

Hindari pengolahan dengan cara digoreng ketika kita berusaha menurunkan berat badan.

4. Mitos: menahan lapar adalah cara terbaik menurunkan berat badan

Diet ketat tidak menghasilkan penurunan berat badan jangka panjang. Bahkan cara seperti ini justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan jangka panjang.

Masalahnya, diet ketat cenderung terlalu sulit dipertahankan.

Kita juga akan kehilangan nutrisi penting karena saat berdiet ketat, variasi makanan yang dikonsumsi terbatas.

Baca juga: Kenapa Cepat Lapar? Penyebabnya Akibat Kurang Makan Sayuran

Tubuh akan kekurangan energi, dan menyebabkan kita mengidam makanan tinggi lemak dan gula.

Pada akhirnya, upaya diet gagal karena tubuh memeroleh lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, memicu kenaikan berat badan.

5. Mitos: makanan tertentu bisa mempercepat metabolisme

Metabolisme adalah proses kimia yang berlangsung terus-menerus di dalam tubuh agar organ berfungsi normal, seperti bernapas, memperbaiki sel dan mencerna makanan.

Setiap proses itu membutuhkan energi, yang jumlahnya berbeda tergantung masing-masing individu bervariasi, dipengaruhi berbagai faktor seperti ukuran tubuh, usia, jenis kelamin, dan gen.

Ada mitos menyebutkan, makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan metabolisme dengan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan berkontribusi dalam penurunan berat badan.

Tidak banyak bukti ilmiah untuk mendukung mitos tersebut.

Sebaliknya, harap waspada karena beberapa produk makanan itu kemungkinan mengandung kafein dan gula yang tinggi.

Baca juga: 8 Kebiasaan Sehat untuk Metabolisme Tubuh Lebih Baik

6. Mitos: semua pil pelangsing aman untuk menurunkan berat badan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Tidak semua tablet pelangsing efektif atau aman digunakan untuk menurunkan berat badan.

Beberapa produk penurun berat badan tanpa resep dokter yang beredar di pasaran belum tentu aman karena bisa mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Jika khawatir dengan kondisi berat badan, konsultasikan dengan dokter umum atau tenaga medis lain ahlinya.

Baca juga: Kenali, 4 Obat Pelangsing serta Efek Sampingnya

7. Mitos: makanan dengan label 'rendah lemak' selalu sehat

Jika makanan diberi label low fat atau rendah lemak maka kemungkinan mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan versi yang biasa.

Namun, bukan berarti semua makanan dengan label rendah lemak menjadi pilihan yang paling sehat.

Periksa label kemasan untuk melihat berapa banyak kandungan lemaknya. Ada kemungkinan, makanan rendah lemak justru memiliki kadar gula yang tinggi.

Baca juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Coba Pola Diet Rendah Lemak ini

8. Mitos: berhenti makan camilan dapat membantu menurunkan berat badan

Kebiasaan ngemil tidak menghalangi upaya penurunan berat badan, melainkan jenis camilan yang dimakan.

Pilihlah buah atau sayuran daripada cokelat, gorengan atau makanan ringan lain yang tinggi gula, garam, dan lemak.

9. Mitos: minum air mineral membantu mengurangi berat badan

Air mineral membuat tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengurangi keinginan ngemil, tetapi bukan cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Terkadang, rasa haus bisa disalahartikan sebagai rasa lapar oleh tubuh.

Itu sebabnya, ketika kita kehausan, kita ingin mengonsumsi camilan secara berlebihan.

Baca juga: 6 Cara Minum Kopi untuk Menurunkan Berat Badan

10. Mitos: melewatkan makan berkontribusi terhadap penurunan berat badan

Ilustrasi diet.FREEPIK Ilustrasi diet.
Untuk menurunkan dan mengelola berat badan, kita harus mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi dan meningkatkan kalori yang dibakar melalui olahraga.

Melewatkan makan bukan solusi yang bijak, karena dapat menyebabkan kelelahan dan tubuh kehilangan nutrisi penting.

Kita juga lebih cenderung mengemil makanan tinggi lemak dan tinggi gula, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Baca juga: 6 Kebiasaan Makan supaya Lemak Cepat Terbakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com