Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini Memiliki Tingkat Kesembuhan Di Atas 90%

Kompas.com - 09/10/2022, 11:40 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah kanker, seringkali dikonotasikan dengan penyakit yang mengerikan. Mengingat penyakit ganas ini mampu merenggut nyawa, banyak yang kemudian terprogram dengan pemikiran bahwa kanker itu sangat mematikan dan menyeramkan. Padahal nyatanya, jika berhasil dideteksi sejak awal, persentase kesembuhannya tinggi sekali loh.

Begitu juga dengan kanker payudara yang terkenal sebagai salah satu jenis kanker paling umum terjadi di dunia per tahun 2021.

Di Indonesia sendiri, kanker payudara memiliki pasien terbanyak jika dibandingkan dengan kanker lainnya. Sayangnya, sekitar 70% kasus kanker payudara ditemukan ketika sudah berada di stadium lanjut, stadium 3 dan 4.

Guna mengedukasi perempuan Indonesia mengenai deteksi kanker payudara, brand pembalut Charm, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), melakukan kolaborasi dengan memunculkan slogan “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”, pada Kamis (6/10/22).

Menariknya, jenis kolaborasi yang menggabungkan perusahaan swasta, organisasi non pemerintah, dan Kementrian, baru saja dilakukan untuk pertama kalinya.

Kontribusi ini memiliki harapan untuk mewujudkan 0 penemuan kanker payudara stadium lanjut yang dicanangkan oleh Kemenkes, sekaligus mendukung aktivitas Pink Ribbon di Bulan Oktober.

“Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia, termasuk di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, diperlukan dukungan semua pihak termasuk oleh perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi lainnya,” ucap Dr. Eva Susanti, S.Kp.,M.Kes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi dan Dihindari untuk Cegah Kanker Payudara

PT Unicharm bersama YKPI dan Kemenkes, meluncurkan gerakan ?Ayo SADARI Setelah Menstruasi?, pada Kamis (6/10/22) PT Unicharm bersama YKPI dan Kemenkes, meluncurkan gerakan ?Ayo SADARI Setelah Menstruasi?, pada Kamis (6/10/22)
Gerakan “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”, perikSA payuDAra sendiRI, merupakan ajakan bagi wanita untuk melakukan pengecekan payudara pada hari ke 7-10 dari hari pertama menstruasi.

Dr. Walta Gautama, Ahli Onkologi dan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), menjelaskan bahwa skrining ini bisa dilakukan di rumah setiap bulannya. Caranya pun mudah, bisa diterapkan langkah 3D yakni dilihat, diraba, dan dipencet.

Pertama, berdirilah di depan cermin dan coba perhatikan kedua payudara dengan tangan di sisi tubuh. Kemudian dilihat, apakah ada perubahan pada payudara kamu. Selanjutnya diraba, rabalah payudara kiri dengan tiga jari tangan kanan.

Mulailah dari bagian luar payudara sampai mengarah ke puting susu secara memutar dan lakukan sebaliknya. Terakhir, pencet daerah puting untuk melihat apakah terdapat cairan tidak normal yang keluar.

Dr. Walta turut menjelaskan mengapa periode hari ke 7-10 sejak hari pertama menstruasi adalah waktu terbaik untuk mendeteksi kanker payudara. Pasalnya, saat datang bulan, ada hormon estrogen yang mempengaruhi peningkatan hormon, sehingga kelenjar susu akan mengembang.

Sedangkan, deteksi kanker paling ideal dilakukan ketika kadar hormon rendah dan tidak terpengaruhi dengan estrogen tersebut karena kanker payudara terletak di kelenjar susu.

Lantas bagaimana dengan yang sudah mengalami menopause? Tidak masalah, kamu bisa tentukan tanggal yang kemudian akan menjadi patokan periode, di mana kamu harus melakukan pengecekan payudara.

Lakukan setiap bulan sekali, sesuai dengan tanggal tersebut. Dr. Walta tidak merekomendasikan langkah deteksi ini setiap hari karena dapat mempengaruhi objektivitas.

Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com