Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Bakuchiol dengan Retinol, Manfaat, serta Cara Pakainya

Kompas.com - 10/10/2022, 17:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Beberapa penelitian menunjukkan bakuchiol dapat membantu mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, serta mengatasi hiperpigmentasi pada kulit.

Baca juga: Bakuchiol, Alternatif Retinol yang Tak Bikin Kulit Iritasi

Sebagai contoh, satu studi acak menemukan bahwa krim bakuchiol 0,5 persen yang digunakan selama 12 minggu sama efektifnya dalam mengurangi keriput dan hiperpigmentasi sebagai krim retinol 0,5 persen dan membawa efek samping yang lebih sedikit seperti pengelupasan dan iritasi.

Di samping itu, bahan ini mungkin juga efektif untuk jerawat.

Dalam sebuah studi percontohan, krim bakuchiol 0,5 persen topikal mampu mengurangi jumlah lesi inflamasi dan mengurangi perubahan warna yang tersisa dari bintik-bintik jerawat yang sembuh, sehingga membuat para peneliti menyimpulkan bahwa bakuchiol mungkin efektif untuk jerawat ringan hingga sedang.

Namun, penelitian ini dilakukan hanya pada 13 orang, jadi diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami seberapa efektif bakuchiol dalam mengobati jerawat dan bagaimana perbandingannya dengan retinol yang umumnya direkomendasikan untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang.

Singkatnya, penelitian tentang bakuchiol sejauh ini tampaknya menjanjikan, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca juga: Bakuchiol, Benarkah Lebih Baik dari Retinol untuk Cegah Penuaan Kulit?

"Sulit untuk mengukur manfaat yang tepat pada kulit karena penelitian telah dilakukan secara in vitro, yang berarti tidak pada kulit manusia tetapi di laboratorium, atau telah dilakukan tanpa desain studi yang sempurna, yang membuat sulit untuk menarik kesimpulan yang tegas," ungkap Hollmig.

"Selain itu, industri skincare telah mendanai sebagian besar penelitian saat ini tentang bakuchiol, sehingga ada risiko bias dalam penelitian," sambung dia.

Kemungkinan efek sampingnya

Meskipun bakuchiol dianggap sebagai alternatif yang lebih lembut untuk retinol, Garshick mengatakan bahwa masih ada risiko sensitivitas, termasuk kemerahan, kekeringan, atau rasa perih pada kulit, terutama pada penggunaan awal.

"Untuk mengurangi risiko itu, tingkatkan penggunaan secara perlahan."

"Terapkan dua atau tiga kali per minggu selama minggu pertama."

"Jika kulit kita mentoleransinya dengan baik, maka kita dapat meningkatkan frekuensi sesuai toleransi," terang dia.

Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Anti Aging yang Berasal dari Bahan Alami

Pedoman dari European Medicines Agency menyarankan wanita hamil untuk menghindari penggunaan retinol topikal, karena berpotensi berbahaya bagi anak-anak yang belum lahir.

Sementara beberapa konsumen mungkin bisa beralih ke alternatif retinol selama kehamilan.

Namun, Hollmig tetap menganjurkan wanita yang sedang hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkan menggunakan produk bakuchiol.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com