Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Bakuchiol dengan Retinol, Manfaat, serta Cara Pakainya

Kompas.com - 10/10/2022, 17:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring dengan berkembangnya konsep clean beauty dalam industri kosmetik, minat terhadap bahan-bahan alami seperti bakuchiol juga terus meningkat.

Bahan alternatif retinoid atau retinol yang berasal dari tumbuhan ini bahkan diklaim dapat membantu meningkatkan pergantian sel kulit dan merangsang sintesis kolagen untuk kulit yang lebih halus dan lebih bercahaya tanpa menimbulkan iritasi.

"Bakuchiol berasal dari biji Psoralea corylifolia, yang dikenal sebagai tanaman babchi."

"Bakuchiol telah ditemukan dalam Ayurveda dan pengobatan Timur selama berabad-abad."

 

Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Kegunaan, Efek Samping, dan Cara Memakainya

Demikian kata ahli dermatologi bersertifikasi di NewYork-Presbyterian Weill Cornell Medical Center di New York City, Dr Marisa Garshick, MD.

Baru-baru ini, bakuchiol diformulasikan ke dalam produk yang dimaksudkan untuk mengurangi munculnya keriput sebagai salah satu tanda penuaan kulit dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit.

Nah, seperti yang dilansir dari laman Everyday Health, berikut terdapat penjelasan mengenai perbedaan bakuchiol dengan retinol (yang berbahan kimia), manfaat, serta cara pakainya dalam rutinitas skincare sehari-hari.

Perbedaan bakuchiol dan retinol

Retinol merupakan salah satu bahan skincare yang paling umum digunakan untuk mengatasi keriput dan garis-garis halus.

Namun, kehadiran bakuchiol dianggap sebagai alternatif alami untuk retinol yang mungkin dapat mengaktifkan jalur yang sama dalam meningkatkan produksi kolagen.

"Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, saya menduga bakuchiol dapat memperbaiki warna dan tekstur kulit dengan cara yang mirip dengan retinol yang dijual bebas."

Demikian kata seorang dokter kulit di University of Texas di Austin Dell Medical School, Dr S. Tyler Hollmig, MD.

Baca juga: Apa Manfaat Bakuchiol dalam Serum?

Retinol topikal juga diketahui efektif dalam menghaluskan keriput dan mencerahkan kulit karena meningkatkan pergantian sel kulit yang dapat memicu efek samping seperti terbakar, menyengat, mengelupas, kemerahan, dan kekeringan.

Tetapi, penelitian sebelumnya menunjukkan, bakuchiol tampaknya tidak membawa efek samping yang sama seperti retinol.

Selain itu, bakuchiol juga dapat membantu memperbaharui kolagen, memperbaiki warna dan tekstur kulit, serta menjadi alternatif yang lebih aman untuk retinol bagi orang yang memiliki masalah jerawat, hiperpigmentasi, dan kulit sensitif.

Manfaat

Secara keseluruhan, sejumlah kecil uji coba telah menyelidiki bakuchio dan manfaatnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bakuchiol dapat membantu mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, serta mengatasi hiperpigmentasi pada kulit.

Baca juga: Bakuchiol, Alternatif Retinol yang Tak Bikin Kulit Iritasi

Sebagai contoh, satu studi acak menemukan bahwa krim bakuchiol 0,5 persen yang digunakan selama 12 minggu sama efektifnya dalam mengurangi keriput dan hiperpigmentasi sebagai krim retinol 0,5 persen dan membawa efek samping yang lebih sedikit seperti pengelupasan dan iritasi.

Di samping itu, bahan ini mungkin juga efektif untuk jerawat.

Dalam sebuah studi percontohan, krim bakuchiol 0,5 persen topikal mampu mengurangi jumlah lesi inflamasi dan mengurangi perubahan warna yang tersisa dari bintik-bintik jerawat yang sembuh, sehingga membuat para peneliti menyimpulkan bahwa bakuchiol mungkin efektif untuk jerawat ringan hingga sedang.

Namun, penelitian ini dilakukan hanya pada 13 orang, jadi diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami seberapa efektif bakuchiol dalam mengobati jerawat dan bagaimana perbandingannya dengan retinol yang umumnya direkomendasikan untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang.

Singkatnya, penelitian tentang bakuchiol sejauh ini tampaknya menjanjikan, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca juga: Bakuchiol, Benarkah Lebih Baik dari Retinol untuk Cegah Penuaan Kulit?

"Sulit untuk mengukur manfaat yang tepat pada kulit karena penelitian telah dilakukan secara in vitro, yang berarti tidak pada kulit manusia tetapi di laboratorium, atau telah dilakukan tanpa desain studi yang sempurna, yang membuat sulit untuk menarik kesimpulan yang tegas," ungkap Hollmig.

"Selain itu, industri skincare telah mendanai sebagian besar penelitian saat ini tentang bakuchiol, sehingga ada risiko bias dalam penelitian," sambung dia.

Kemungkinan efek sampingnya

Meskipun bakuchiol dianggap sebagai alternatif yang lebih lembut untuk retinol, Garshick mengatakan bahwa masih ada risiko sensitivitas, termasuk kemerahan, kekeringan, atau rasa perih pada kulit, terutama pada penggunaan awal.

"Untuk mengurangi risiko itu, tingkatkan penggunaan secara perlahan."

"Terapkan dua atau tiga kali per minggu selama minggu pertama."

"Jika kulit kita mentoleransinya dengan baik, maka kita dapat meningkatkan frekuensi sesuai toleransi," terang dia.

Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Anti Aging yang Berasal dari Bahan Alami

Pedoman dari European Medicines Agency menyarankan wanita hamil untuk menghindari penggunaan retinol topikal, karena berpotensi berbahaya bagi anak-anak yang belum lahir.

Sementara beberapa konsumen mungkin bisa beralih ke alternatif retinol selama kehamilan.

Namun, Hollmig tetap menganjurkan wanita yang sedang hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkan menggunakan produk bakuchiol.

Cara pakainya dalam rutinitas skincare

Bakuchiol biasanya tersedia dalam serum atau krim untuk kulit wajah.

Kita bisa memusatkan perhatian pada jenis yang sesuai dengan kulit wajah kita.

Serum, misalnya, lebih ringan, dan biasanya diaplikasikan sebelum pelembab.

Sedangkan krim biasanya lebih berat dan diaplikasikan menjelang akhir rutinitas skincare.

"Untuk memakainya, pertama bersihkan dan keringkan kulit, lalu oleskan produk bakuchiol diikuti dengan pelembab," kata Garshick.

"Tetapi jika kulit sangat sensitif atau rentan terhadap kekeringan, kita dapat menggunakan pelembab sebelum bakuchiol, yang akan membantu menahan potensi iritasi," jelas dia.

Baca juga: Bakuchiol Dapat Menjadi Retinol Alami? Ini Penjelasannya

Kita juga dapat menggunakan bakuchiol hingga dua kali sehari, sekali di malam hari dan sekali di pagi hari, tergantung seberapa baik kulit menoleransinya.

Karena bakuchiol menstimulasi pergantian sel kulit, gunakan tabir surya sebagai langkah terakhir di pagi hari untuk melindungi kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com