Kehadiran mereka memberikan kita validasi sehingga kekhawatiran tersebut bisa memudar.
Cari teman atau keluarga yang bisa diajak berbagai pikiran obsesif tersebut sehingga kita bisa menyalurkannya.
Bukannya membantu, kebiasaan tersebut malah akan memperburuk kondisinya.
"Yang penting untuk diingat, adalah bahwa berpikir berlebihan sering kali berasal dari masalah emosional daripada yang logis," jelas Brenner.
Baca juga: Overthinking Bukan Penyakit Mental, Simak Cara Mengatasinya
Jadi, mencoba mendekati masalah emosional dengan rasional murni sering kali menjadi bumerang dan malah mengisolasi diri sendiri lebih jauh.
Jika hubungan kita masih baru, mungkin ada rasa malu untuk berbagai soal overthinking yang kita rasakan.
Namun penting untuk mendiskusikannya agar hubungan bisa berjalan dengan penuh pengertian dan kepercayaan.
Jangan ragu membuka sisi terlemah kita kepada pasangan dan simak reaksinya seperti apa.
Jika mereka memberikan empati yang tepat, tentunya ini menjadi pembuktian jika semua ketakutan kita tidak berdasar.
Baca juga: 10 Tanda Kita Mengalami Overthinking dan Cara untuk Mengatasinya
Overthinking tidak muncul begitu saja, jadi cobalah untuk memahaminya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.