KOMPAS.com - Sejumlah perubahan gaya hidup dapat membantu dalam mengatasi sakit maag dan mencegah gejalanya agar tidak sering kambuh.
Sakit maag atau dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan sensasi nyeri di lambung dan merasa tidak nyaman di perut bagian atas.
Kondisi ini dapat terjadi akibat radang atau tukak lambung, mengonsumsi sejumlah makanan tertentu, merokok, dan stres.
Maka dari itu, modifikasi pada pola hidup sangat membantu dalam mengurangi gejala hingga intensitas kekambuhannya.
Baca juga: Penyebab Maag, Gejala hingga Cara Mengatasinya biar Enggak Kambuh Lagi
Sakit maag bisa dengan mudah diatasi dengan perubahan pada gaya hidup. Asalkan perubahan tersebut dilakukan secara konsisten.
Selain dapat mencegah maag kambuh, sejumlah gaya hidup berikut setidaknya dapat membuat tubuh lebih sehat.
Seperti dikutip Medical Net, berikut gaya hidup yang cocok untuk penderita maag.
Diet seimbang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keluruhan dan membantu mengelola banyak penyakit, termasuk gejala maag.
Orang yang memiliki riwayat gangguan pencernaan seperti maag sebaiknya menghindari minuman berkarbonasi dan bersoda, minuman berkafein, minuman beralkohol dan minuman yang mengandung sitrat atau asam tinggi, seperti jeruk atau tomat.
Sejumlah makanan tinggi lemak, makanan pedas dan berminyak juga sebaiknya dihindari.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada penderita dispepsia, makanan seperti acar, sosis, cuka, teh, biji-bijian, minuman ringan, paprika merah, pasta, pizza dan makanan asin dapat memperburuk gejala.
Sementara di sisi lain, makanan seperti nasi, apel, roti, madu, yogurt, jintan, kurma, kenari dapat membantu mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat maag.
Tak hanya pola makan, cara mengonsumsi makanan juga bisa membantu mengatasi maag.
Cara terbaik untuk mengurangi kondisi tersebut adalah makan dengan tenang dan santai.