Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2022, 09:50 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Page Six

KOMPAS.com - Pangeran Harry dianggap sebagai sosok suami bucin terhadap istrinya, Meghan Markle.

Demi wanita yang dinikahinya tahun 2018 lalu itu, ia rela meninggalkan keluarganya di Inggris.

Akibatnya, ia harus kehilangan kemewahan yang biasa didapatkannya termasuk dukungan finansial dari ayahnya maupun fasilitas lainnya dari Kerajaan Inggris.

Duke of Sussex juga terlihat begitu lengket dan membela istrinya mati-matian termasuk ketika mantan bintang serial TV itu mengeluarkan pernyataan yang kontroversial soal bangsawan Inggris.

Baca juga: Alasan Tyler Perry Beri Tumpangan Rumah Mewah pada Meghan Markle dan Pangeran Harry

"Pangeran Harry "berpegang teguh" pada istrinya Meghan Markle "seperti orang yang membutuhkan, seperti rakit penyelamat," kata penulis biografi kerajaan, Tom Bower.

Menurutnya, ini karena Duchess of Sussex memenuhi semua persyaratan sebagai pasangannya, yang tidak didapatkan dari pacar-pacar sebelumnya.

Bower meyakini, cucu Ratu Elizabeth itu adalah pria yang rusak dan terganggu kepribadiannya akibat trauma masa kecil.

“Dia secara psikologis dirugikan baik oleh kematian ibunya dan perlakuan ayah terhadap ibunya, dan Harry sendiri, ketika dia masih kecil,” kata penulis tersebut.

Meghan Markle tahu benar bagaimana cara memenangkan hatinya dengan memberikan apa yang dibutuhkan, jauh sebelum menikah.

Namun hal itu tidak terjadi secara alami karena Bower meyakini jika bintang Suits itu telah mempersiapkan diri sebelumnya.

Ia menuduh Meghan melakukan 'riset' sebelum berkencan dengan Pangeran Harry agar benar-benat mampu memenuhi ekspektasi bangsawan muda tersebut.

"Kejeniusannya adalah bahwa sebelum dia bertemu dengannya, dia dengan hati-hati menelitinya dan sebagai wanita cerdas dengan banyak pengalaman, tahu persis tombol apa yang harus ditekan," tudingnya.

Baca juga: Sosok Wallis Simpson yang Kisah Hidupnya Dianggap Mirip Meghan Markle

Wanita kelahiran 1981 itu lalu menawarkan jalan keluar untuk Pangeran Harry yang sengsara hidup dalam lingkungan kerajaan.

Kiri ke kanan: Kate Middleton (Princess of Wales), William (Prince of Wales), Harry (Duke of Sussex), dan Meghan Markle (Duchess of Sussex) berjalan untuk menemui rakyat Inggris di Kastil Windsor pada Sabtu (10/9/2022), setelah Ratu Elizabeth II wafat hari Kamis (8/9/2022).GETTY IMAGES/CHRIS JACKSON via AP Kiri ke kanan: Kate Middleton (Princess of Wales), William (Prince of Wales), Harry (Duke of Sussex), dan Meghan Markle (Duchess of Sussex) berjalan untuk menemui rakyat Inggris di Kastil Windsor pada Sabtu (10/9/2022), setelah Ratu Elizabeth II wafat hari Kamis (8/9/2022).
Keduanya kini hidup di California, bersama kedua anaknya, dengan berbagai aktivitas yang lebih santai dibandingkan tugas kerajaan.

“Saya pikir dia jauh lebih menikmati mendayung di Pasifik daripada berjabat tangan di tengah hujan di kota Utara di Inggris,” kata Bower merujuk pada adik Pangeran William itu.

Momen pemakaman Ratu Elizabeth beberapa pekan lalu juga semakin menguatkan hal tersebut karena berbagai insiden yang terjadi.

Baca juga: Kala Momen Pemakaman Ratu Elizabeth Malah Jadi Panggung Drama Keluarga

"Saya pikir pemakaman membangkitkan beberapa kesengsaraan dalam dirinya sehingga dia begitu terputus dari keluarga dan teman-temannya dan menjadi orang luar," tambahnya.

"Dan saya pikir itu memberi tekanan besar pada hubungan mereka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com