KOMPAS.com - Air mineral selalu dihubungkan dengan kondisi kesehatan ginjal.
Ada anggapan umum, setiap orang harus meminum delapan gelas air per hari. Tetapi sebenarnya, berapa takaran minum air mineral yang tepat agar kesehatan ginjal terjaga?
Seperti dilansir National Kidney Foundation, kebutuhan air setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, iklim tempat tinggal, intensitas olahraga, kondisi kehamilan, dan penyakit individu tersebut.
Sekitar 60-70 persen tubuh kita terdiri dari air, dan setiap bagian tubuh membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik.
Baca juga: Selain Mudah Lelah, 7 Gejala Ini Ternyata Tanda Penyakit Ginjal
Air akan membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urin, dan menjaga pembuluh darah tetap terbuka agar darah bisa mengalir bebas ke ginjal.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi ringan, fungsi normal tubuh akan terganggu dan kita menjadi lelah.
Jika dehidrasi bertambah parah, maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Itulah sebabnya kita harus memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama saat bekerja atau berolahraga intens.
Berikut adalah enam tips agar kita bijaksana mengonsumsi air mineral untuk menjaga kesehatan ginjal:
Tidak ada aturan yang mengikat bahwa setiap orang membutuhkan delapan gelas air per hari, sebab itu hanyalah rekomendasi umum.
Institute of Medicine menganjurkan pria untuk mengonsumsi air sekitar 13 gelas atau 3 liter, sedangkan wanita sekitar 9 gelas atau 2,2 liter per hari.
Baca juga: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal
Ketika seseorang mengalami ginjal gagal, tubuh tidak mengeluarkan air dalam jumlah memadai.
Jika penderita gagal ginjal menjalani perawatan dialisis (prosedur untuk membuang limbah di dalam tubuh), asupan air harus dibatasi.
Atlet ketahanan seperti pelari maraton bisa meminum air mineral dalam jumlah besar, dan menyebabkan kadar natrium dalam darah menjadi encer.
Hal ini mengakibatkan kondisi berbahaya yang disebut hiponatremia, di mana kadar natrium dalam darah berada di bawah kisaran normal.
Pada sebagian orang, mengonsumsi air secara bijaksana berati meminum air mineral atau cairan sehat lain dalam jumlah memadai, seperti jus tanpa pemanis atau susu rendah lemak.
Mereka yang mengonsumsi air dengan bijaksana atau water wise ini biasanya mengeluarkan urin berwarna kuning muda atau tidak berwarna.
Baca juga: Kenali, Bahaya Minum Es Teh Manis Setiap Hari untuk Kesehatan Ginjal
Jika urin berwarna kuning gelap, itu menunjukkan tubuh kita mengalami dehidrasi.
Batu ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK) adalah dua kondisi medis umum yang dapat melukai ginjal. Oleh karena itu menjaga hidrasi tubuh sangat penting.
Batu ginjal tidak mudah terbentuk ketika tubuh menyimpan cukup air untuk mencegah kristal pembentuk batu saling menempel.
Air juga membantu melarutkan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, membuat antibiotik tersebut bekerja lebih efektif.
Dengan minum air, tubuh kita mampu menghasilkan lebih banyak urin yang membantu membuang bakteri penyebab infeksi.
Minum air dengan obat-obatan tertentu, atau minum air sebelum dan sesudah menjalani prosedur yang melibatkan zat kontras bisa membantu mencegah kerusakan ginjal.
Baca juga: Rekomendasi Makanan bagi Penderita Batu Ginjal
Biasanya, dalam pemeriksaan seperti CT scan, zat kontras yang mengandung pewarna khusus dikonsumsi pasien dengan cara diminum atau disuntikkan ke dalam tubuh.
Penggunaan zat kontras terkadang diperlukan untuk memperjelas kualitas gambar dari area tubuh yang tampak samar seperti pembuluh darah atau jaringan lunak.
Namun sebelum menjalani prosedur medis dengan pewarna kontras, ada baiknya membaca label obat dan berkonsultasi kepada dokter terkait keamanannya.
Apalagi, jika kita sedang diharuskan untuk membatasi asupan cairan karena kondisi tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.