KOMPAS.com - Buruknya kesehatan mental hingga menyebabkan depresi berat dapat mendorong orang untuk melakukan self harm.
Self harm yang berkaitan dengan dampak kesehatan mental yang kurang baik adalah tindakan melukai diri sendiri sebagai cara meluapkan perasaan.
Orang yang terdorong melakukan self harm biasanya membuat sayatan atau cutting di tangan dan bagian tubuh tertentu menggunakan benda-benda tajam.
Tidak jarang sebagian orang yang kesehatan mentalnya tidak baik-baik saja memilih untuk membenturkan kepalanya ke tembok.
Baca juga: Senang Menyakiti Diri Sendiri, Gangguan Jiwakah?
Orang yang melakukan self harm pastinya merugikan dirinya sendiri dan kita sebagai orang yang melihatnya merasa tidak tega.
Nah, apabila kita mengetahui teman di sekitar ingin melakukan self harm, lakukan cara-cara di bawah ini supaya mereka mengurungkan niatnya.
Menurut kreator TikTok, Sania Leonardo, yang pernah bergulat dengan bipolar, teman yang kesehatan mentalnya sedang tidak baik perlu diberi perhatian.
Ia menyarankan supaya orang di sekitar mereka tidak menghakimi apalagi menyalahkan kesehatan mentalnya yang terpuruk.
"Saya sebenarnya nggak mau saat melakukan (self harm) mendengarkan kata-kata 'kamu kurang berdoa', 'kurang bersyukur', atau 'kurang ibadah'."
Hal tersebut diungkapkan Sania dalam Konferensi Pers "Peluncuran Survei Kesejahteraan Mental dan Pusat Digital TikTok" melalui Zoom, Rabu (12/10/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.