Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Cara Bangun Chemistry dengan Mertua agar Tak Cekcok

Kompas.com - 13/10/2022, 12:34 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Romper

KOMPAS.com - Seperti mendekati crush atau gebetan, membangun chemistry yang baik dengan mertua terbilang gampang-gampang susah.

Pasalnya, mertua bisa berperilaku posesif bahkan mencampuri urusan rumah tangga anak dan menantu.

Tidak menutup kemungkinan mertua juga menunjukkan sikap yang sinis dengan menantunya walau merekalah yang memberikan restu untuk menikah.

Karena perilaku mertua yang demikian, tidak sedikit menantu yang akhirnya cekcok dengan ayah atau ibu dari pasangan hidupnya.

Konflik tersebut membuat mereka tidak mau lagi bertegur sapa, termasuk mengambil keputusan untuk memutus hubungan karena telanjur sakit hati.

Baca juga: Ciri-ciri Mertua Toksik yang Buat Para Menantu Pusing

Cara membangun chemistry dengan mertua

Tidak ada yang mau hubungan dengan mertua rusak karena cuma mengganggu kebahagiaan rumah tangga.

Karena alasan itulah praktikkan beberapa cara di bawah ini supaya mertua dan menantu saling pengertian dan hubungannya harmonis.

1. Tunjukkan ketertarikan

Membangun chemistry dengan mertua sebaiknya dimulai dengan menunjukkan ketertarikan dengan mereka.

Cobalah untuk ngobrol dengan mertua selain hari libur.

Tujuannya supaya menantu dan mertua dapat berbagi kebahagiaan.

Cobalah juga untuk menonton drama bersama di ruang keluarga dengan mertua supaya hubungan menjadi lebih akrab.

2. Sering bertemu mertua

Sikap tidak menyukai mertua kemungkinan disebabkan oleh menantu yang jarang bertemu atau berinteraksi dengan mereka.

Seperti dikutip dari Psychology Today, masalah seperti itu bisa diatasi dengan "mere exposure effect". Apa itu?

Baca juga: Ide Menjalin Keakraban dengan Ibu Mertua agar Jadi Menantu Kesayangan

Singkatnya mere exposure effect membuat orang menyukai atau familiar terhadap suatu hal karena intensitasnya berinteraksi atau preferensi pribadi.

Jadi, tidak ada salahnya untuk menambah intensitas bertemu dengan mertua apabila hubungan dengan mereka kurang akrab.

3. Berpikiran terbuka

Semua keluarga punya kebiasaan yang berbeda dan tidak ada satu aturan baku yang dianggap benar ketika melakukan sesuatu.

Kalau pun mertua tiba-tiba datang ke rumah dan mengajak makan bersama, menantu sebaiknya menyesuaikan diri dengan kebiasaan mereka.

Menantu harus sadar bahwa tidak semua kebiasaan yang mereka lakukan sesuai dengan keluarga pasangan hidupnya.

4. Berikan batasan

Terbuka dengan mertua boleh-boleh saja bahkan sikap ini bermanfaat supaya menantu semakin mengetahui seluk-beluk mereka.

Tapi, sebaiknya ada batasan antara mertua dan menantu karena terlalu terbuka juga menyebabkan perasaan tidak nyaman.

Misalnya, memberi tahu mertua untun nge-chat lewat WhatsApp sebelum berkunjung ke rumah menantu agar tidak dadakan.

5. Bersikap tegas

Menantu sebaiknya fleksibel ketika berhadapan dengan mertuanya supaya keduanya tidak terlibat cekcok.

Baca juga: Menantu Frustrasi Hadapi Mertua yang Menyebalkan, Apa Jadinya?

Namun, menantu perlu bersikap tegas supaya harga diri dan kepentingannya tidak diinjak-injak oleh mertua.

Hal itu bisa dimulai dengan menjelaskan hal-hal apa saja yang tidak diinginkan menantu ketika mertua mengasuh anak.

Kemudian, tegaskan bahwa sebagai mertua, mereka mau memahami apa yang diinginkan oleh menantu.

6. Bagi waktu

Terlalu sering berkumpul dengan mertua dapat menimbulkan rasa lelah.

Maka dari itu, tetapkan batasan untuk bertemu dengan mertua, misalnya membagi waktu bertemu dengan mereka dan keluarga.

7. Cari hal baik dari mertua

Menantu tidak bisa mendiskreditkan mertuanya sebagai sosok yang buruk hanya karena ketidakcocokan tertentu.

Kalau pun mereka memiliki hal-hal yang baik dalam dirinya, manfaatkan itu untuk membangun chemistry.

Cara yang satu ini membantu menantu untuk menaruh rasa suka dan tertarik dengan mertuanya.

8. Jangan berprasangka buruk

Mertua juga manusia. Mereka dapat melakukan atau mengucapkan sesuatu yang kurang sesuai.

Menantu perlu menyikap apa yang dilakukan mertuanya secara terbuka dan tidak terlalu dimasukkan ke hati.

Baca juga: 6 Cara Efektif Menghadapi Menantu Pencemburu

9. Tidak melibatkan mertua

Hubungan dengan mertua bisa semakin rusak apabila mereka dilibatkan oleh menantunya dalam masalah lain.

Misalnya ketika cekcok dengan pasangan hidupnya, menantu malah mengajak mertua untuk menyelesaikan masalah.

Cobalah untuk berdiskusi atau meminta saran dari anggota keluarga lain ketimbang dari mertua.

10. Jangan terlalu kaku

Masalah anak terkadang menyebabkan mertua dan menantu menjadi cekcok.

Apalagi, jika mertua ingin memanjakan cucunya.

Di sini, menantu ada baiknya tidak terlalu kaku apabila mertua mereka ingin memberikan sesuatu kepada si kecil.

Anggaplah bahwa apa yang diberikan oleh mertua hanyalah sesekali dalam hidup si anak jadi jangan jadikan masalah.

11. Bersikap baik di belakang mertua

Mudah untuk membicarakan mertua di belakang mertua, tapi hal ini sebaiknya dihindari karena dapat merusak keharmonisan keluarga.

Baca juga: Ingin Lebih Dekat dengan Ibu Mertua? Simak 3 Tips Berikut

Ketahui juga bahwa sulit untuk membuat hubungan berhasil jika menantu terus-menerus mengatakan hal-hal buruk tentang mertua di belakangnya.

Cobalah untuk mengatakan dan memikirkan hal-hal baik tentang mertua meskipun sedang tidak bersama mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com