Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Kenapa Korban KDRT Masih Mau Pertahankan Rumah Tangganya

Kompas.com - 14/10/2022, 19:27 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak semua korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) langsung mengambil keputusan untuk cerai setelah disakiti.

Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang masih mau mempertahankan bahtera rumah tangganya bahkan membuka pintu maaf seluas-luasnya.

Seperti dilakukan Lesti Kejora yang memilih mencabut laporan dugaan KDRT yang dilakukan oleh sang suami, Rizky Billar, ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Dalam konferensi pers pada Jumat (14/10/2022), Lesti mengatakan bahwa langkah tersebut ia ambil lantaran memperhatikan kondisi anak.

Ia juga mengakui alasan mencabut laporan dugaan KDRT karena sang suami sudah mengakui kesalahannya dan meminta doa agar tidak cerai.

Baca juga: Berniat Memperbaiki Hubungan yang Diwarnai KDRT? Ini Saran dari Pakar

Alasan korban KDRT pertahankan rumah tangganya

Lesti hanyalah satu dari sekian korban KDRT yang masih optimis mempertahankan rumah tangganya kendati mengalami penganiayaan.

Walau KDRT meninggalkan bekas luka fisik dan batin, kenapa sih korban tidak mau cerai dari pasangan hidupnya? Berikut jawaban pakar.

1. Pengasuhan anak dan keuangan

Menurut dosen asal Sheffield University, Michaela Rogers, ada dua alasan mengapa korban KDRT mencoba mempertahankan rumah tangganya.

Alasan pertama, korban KDRT yang sudah memiliki anak mengalami hambatan psikologis untuk mengakhiri hubungan karena pertimbangan anak.

Selain itu, faktor ekonomi sering membuat korban tidak pede apabila diharuskan mengatur keuangan dan menghidupi dirinya sendiri dan si kecil.

Pasangan yang menjadi korban KDRT juga merasa bersalah apabila menjauhkan anak dari kehidupan sebelumnya, seperti jauh dari hewan peliharaan, rumah, dan sekolah.

Korban KDRT juga merasa khawatir jikalau memindahkan anak dari keluarga dan teman-temannya.

Dalam hal ini, korban KDRT kemungkinan menghadapi situasi sulit karena biaya tempat tinggal, pendidikan, termasuk akses transportasi.

Baca juga: Apakah Pelaku KDRT Layak Dimaafkan?

2. Masih cinta

Jangankan sejoli yang enggan putus meski hubungan mereka toxic, korban KDRT pun juga bisa balikan dengan pelaku karena masih merasa cinta.

Bisa dibilang, cinta adalah alasan yang kuat mengapa mereka tetap mempertahankan rumah tangganya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com