KOMPAS.com - Kunyit telah lama digunakan sebagai bumbu masakan untuk berbagai jenis masakan Asia dan juga dipercaya dapat menjadi alternatif obat.
Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada bulan Oktober 2017 di jurnal Foods, para peneliti mengutip beberapa penelitian yang menggambarkan bagaimana rempah-rempah ini dapat berperan dalam mengobati beberapa kondisi.
Di antaranya mampu mengatasi penyakit alzheimer, penyakit jantung, alergi, depresi, multiple sclerosis, dan bahkan diabetes, yang ditandai dengan penurunan kadar gula darah.
Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut sebelum penyedia layanan kesehatan secara luas meresepkan kunyit untuk pencegahan atau pengobatan penyakit, terutama diabetes.
Baca juga: Ketahui 9 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Kunyit sendiri mengandung bahan kimia aktif utama yang disebut kurkumin.
"Kurkumin adalah yang paling banyak dipelajari karena jalur pensinyalannya yang penting. Kurkumin berfungsi sebagian besar di dua area, yakni sebagai antioksidan dan antiinflamasi."
Demikian penuturan juru bicara nasional untuk Akademi Nutrisi dan Dietetika, Marina Chaparro, RDN, MPH.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Januari 2015 di Indian Journal of Clinical Biochemistry, antioksidan terbukti mampu membantu melawan radikal bebas.
Radikal bebas merupakan molekul yang biasanya dihasilkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, mengonsumsi makanan yang digoreng, atau terkena polusi udara maupun pestisida yang menyebabkan kerusakan oksidatif.
Perilaku-perilaku ini juga bisa memicu disfungsi sel dan dapat meningkatkan risiko kita untuk mengidap penyakit kronis seperti diabetes.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.