Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gagal Ginjal Akut, Seberapa Sering Anak Seharusnya Kencing dalam Sehari?

Kompas.com - 17/10/2022, 17:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak di Indonesia membuat para orangtua khawatir.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan sebanyak 131 anak di Indonesia mengalami keluhan tersebut selama Januari-September 2022.

Penyebabnya belum bisa dipastikan namun para pasien dikatakan memiliki gejala serupa diantaranya:

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Dari berbagai gejala tersebut, intensitas Buang Air Kecil (BAK) anak memang yang paling membedakan dibandingkan keluhan lainnya.

Jadi, orangtua perlu lebih jeli mencermati seberapa sering buah hatinya kencing dalam sehari untuk menakar kondisi organ dalam tersebut.

Seberapa sering anak seharusnya kencing dalam sehari?

Tidak ada aturan pasti soal berapa kali kita seharusnya berkemih dalam sehari.

Kebanyakan orang kencing sebayak enam atau tujuh kali setiap 24 jam.

Namun pipis antara 4-10 kali sehari bisa dianggap sehat jika frekuensinya tidak mengganggu kualitas hidup orang tersebut.

Intensitas kencing seseorang juga dipengaruhi oleh usia, ukuran kandung kemih, konsumsi obat-obatan, suplemen, asupan makanan maupun minuman dan riwayat kesehatan.

Baca juga: Bolehkah Menahan Kencing Lama-Lama?

Kebiasaan minum alkohol dan kafein bisa meningkatkan produksi urine seseorang.

Sedangkan ketika usia bertambah biasanya intensitas kencing juga meningkat khususnya di malam hari akibat hormon dan kondisi prostat.

Namun bagaimana dengan anak-anak?

Kebanyakan anak-anak biasanya pipis setiap 2-3 jam sekali ketika asupan cairan mereka normal.

Kita bisa memeriksa popok yang dipakai atau menilai seberapa sering buah hati pergi ke kamar mandi.

Ilustrasi mengompol, anak mengompol, anak ngompol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi mengompol, anak mengompol, anak ngompol.
Jika tidak kencing dalam waktu cukup lama, kondisi ini bisa dikategorikan sebagai anuria.

Penyebabnya karena ginjal tidak memiliki suplai darah atau cairan yang cukup akibat dehidrasi ekstrem, kehilangan darah, infeksi parah, syok, atau gagal jantung dan hati.

Anuria sebenarnya juga bukan merupakan penyakit melainkan gejala akan adanya masalah kesehatan di tubuh anak.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Jadi ketika mendapati anak tidak bisa, sulit atau kencing dengan intensitas yang mengkhawatirkan, segera periksakan ke dokter.

Mungkin saja itu menjadi gejala gagal ginjal akut yang kini merebak atau masalah kesehatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com