Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini

Kompas.com - 18/10/2022, 10:33 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Membuat lelucon atas komentar atau ejekan yang dilontarkan oleh si tukang bully dapat membuat intimidasi yang dilakukan menjadi tidak efektif.

Beri tahu kepada anak bahwa selera humor terkadang dapat menunjukkan bahwa kita memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Secara tidak langsung, itu juga dapat memberi tahu para pelaku bullying untuk mengetahui siapa diri kita dan memberi tahu mereka bahwa ejekan tidak mengurangi rasa percaya diri kita.

Baca juga: 6 Penyebab Mengapa Bullying Masih Terjadi di Sekitar Kita

4. Menghindari titik di mana bullying kerap terjadi

Untuk mencegah perundungan, hindari titik atau spot di mana para pelaku berkumpul.

Misalnya di lingkungan sekolah, anak-anak nakal seringkali berkumpul di titik-titik tertentu, seperti sudut lorong, kamar mandi, hingga kantin.

Beri tahu anak bahwa titik tersebut harus dihindari, atau jika memang terpaksa melewatinya, ajak anak-anak lain untuk jalan bersama.

Anak-anak perlu mengetahui bahwa berada di lingkungan para pelaku penindasan dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Sehingga cara terbaik untuk mencegah bullying adalah menghindari titik-titik tersebut di mana para pelaku sering berkumpul.

5. Ajarkan untuk menjalin persahabatan

Para pengganggu biasanya mencari anak-anak yang tengah sendirian atau terisolasi secara sosial.

Pastikan bahwa anak bergaul dengan teman-teman lainnya untuk mencegah aksi intimidasi.

Jika si anak cenderung memiliki sedikit teman, mengambil langkah untuk membantu mereka menjalin persahabatan dapat membantu.

Ketahuilah bahwa persahabatan sangat melindungi anak dari para pelaku bullying.

6. Beri tahu anak tentang cara meredakan situasi

Bicaralah dengan anak-anak tentang cara meredakan situasi, terutama jika dihadapkan dengan situasi perundungan.

Meski terkadang melawan pelaku bullying dapat berhasil meredakan situasi, namun perilaku tersebut juga bisa berbalik.

Artinya, anak-anak tidak harus melawan pelaku bullying untuk membela diri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com