Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2022, 14:58 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bersendawa berlebihan yang disertai dengan perut terasa kembung dan nyeri tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pada umumnya sendawa disebabkan ketika seseorang menelan udara berlebihan.

Udara tersebut paling sering tidak pernah mencapai perut, tetapi menumpuk di area kerongkongan.

Selain karena kebiasaan makan dan minum yang terlalu cepat, makan sambil berbicara, mengunyah permen karet atau mengonsumsi minuman berkarbonasi.

Bersendawa juga seringkali dianggap sebagai pertanda seseorang menderita penyakit asam lambung.

Benarkah demikian?

Baca juga: Cara Menghilangkan Sendawa agar Tak Terus Mengganggu 

Bersendawa menjadi pertanda asam lambung tinggi

Refluks Asam Dapat Sebabkan Sendawa, Kok Bisa?Nicoleta Ionescu Refluks Asam Dapat Sebabkan Sendawa, Kok Bisa?

Seperti dilansir Healthline, asam lambung tinggi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan asam lambung dari perut kembali mengalir ke kerongkongan.

Seiring waktu, kondisi tersebut juga merupakan tanda penyakit yang dikenal dengan Gastroesophageal reflux disease atau Gerd.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK), secara umum orang yang mengembangkan risiko Gerd dilaporkan memiliki keluhan bersendawa terlalu sering.

Lantas, apa hubungannya antara asam lambung tinggi dan bersendawa yang terlalu sering?

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2020, pada orang yang sehat, setidaknya dapat mengalami sendawa 30 kali dalam sehari.

Tetapi, refluks asam dapat menyebabkan frekuensi bersendawa yang lebih sering.

Salah satu alasan terjadinya peningkatkan frekuensi bersendawa adalah karena refluks asam juga meningkatkan frekuensi menelan.

Dengan kata lain, penderita asam lambung akan lebih sering menelan udara, sehingga hal itu menyebabkan peningkatan bersendawa.

Baca juga: Sariawan Hingga Sering Sendawa, Tanda Gangguan pada Tubuh 

Halaman:
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com