Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menurunkan Demam Anak Tanpa Harus Minum Obat Sirup

Kompas.com, 19 Oktober 2022, 12:47 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI melarang penjualan obat bebas maupun bebas terbatas berbentuk sirup untuk sementara. 

Langkah ini diambil terkait merebaknya gangguan ginjal akut misterius pada anak yang terjadi beberapa pekan belakangan.

Tenaga kesehatan diminta untuk tidak meresepkan obat dalam bentuk cair kepada anak, begitu pula apotek yang dilarang menjual produk tersebut kepada masyarakat.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Merebak, Kemenkes Instruksikan Apotek Setop Jual Obat Sirup

Tips meredakan demam anak tanpa harus minum obat sirup

Dalam edaran ini, pemerintah juga menyarankan untuk menghindari konsumsi obat-obatan bagi anak secara bebas tanpa resep dokter.

Selama ini, banyak orangtua menjadikan obat sirup sebagai andalan untuk menganani demam, flu, pilek dan keluhan ringan lainnya.

Sebaliknya, kita diminta untuk menerapkan pengobatan rumahan dan alami tanpa menyertakan obat-obatan.

Baca juga: Mana yang Benar Saat Demam: Kompres Panas Atau Dingin?

American Academy of Pediatrics menyatakan jika demam secara umum tidak perlu ditangani dengan obat-obatan kecuali jika anak memiliki riwayat kejang atau kondisinya sudah sangat parah.

Demam bahkan menjadi proses yang penting dalam membantu anak melawan infeksi yang sedang terjadi di tubuhnya.

Suhu tinggi yang biasanya dialami anak ketika demam juga bukan hal yang berbahaya kecuali adanya riwayat kejang atau penyakit kronis.

Para orangtua dianjurkan untuk lebih memperhatikan perilaku anak ketika demam mendera.

Jika buah hati masih makan dengan normal, tidur nyenyak dan tetap asyik bermain maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Apabila kita tetap ingin memberikan perhatian khusus, berikut cara yang bisa dicoba tanpa melibatkan penggunaan obat sirup:

  • Jaga agar kamar anak dan area rumah tetap sejuk dan nyaman
  • Berikan pakaian yang tipis dan menyerap keringat untuk anak
  • Pastikan buah hati mendapatkan asupan cairan yang cukup dan bahkan berlebih. Tak ada salahnya memberikan jus buah encer, larutan elektrolit, gelatin, smoothies, dan pilihan sehat lainnya.
  • Jika ruangan hangat atau pengap, letakkan kipas angin di dekatnya agar udara sejuk tetap mengalir.
  • Anak tidak harus tinggal di kamarnya atau di tempat tidur ketika demam. Dia bisa bangun dan berkeliling rumah, tetapi tidak boleh berlarian dan terlalu memaksakan diri.
  • Jika demam merupakan gejala penyakit yang sangat menular seperti cacar air atau flu, jauhkan anakdari orang lain. Khususnya yang bisa memiliki kekebalan tubuh yang rendah sehingga tidak bisa melawan infeksi dengan baik.

Baca juga: Kapan Orangtua Perlu Khawatir ketika Anak Demam

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau