Zee-Cheng meyakininya hanya sebagai bentuk kegembiraan anak-anak, apa pun asupannya.
Menurutnya, itu cenderung menjadi bentuklonjakan dopamin karena sensasi mendapatkan dan diizinkan untuk mengonsumsi makanan kesukaannya.
Di sisi lain, gula sering dijadikan pembenaran untuk perilaku liar anak dibandingkan fokus pada perbaikan tingkah laku.
Wright menilai orangtua yang merasa anaknya sering mabuk gula sebaiknya mengajari buah hatinya untuk lebih bijak memilih makanan dan minumannya.
Gunakan data yang ada untuk memandu anak memahami bagaiamana asupannya mempengaruhi tubuhnya.
Hal tersebut menurutnya mengacu pada pola individu dan bukan fenomena di seluruh populasi.
Baca juga: Berapa Asupan Gula yang Dianjurkan? Ini Panduannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.