Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Diabetes Dipakai untuk Turunkan Berat Badan, Amankah?

Kompas.com - 20/10/2022, 16:57 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

Tapi, ia tidak bisa menampik apabila obat tersebut memberikan hasil yang menggiurkan bagi siapa pun yang ingin berat badannya turun.

Azar menjelaskan, rata-rata berat badan yang turun menggunakan Ozempit mencapai rata-rata 6,3 kilogram.

Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang Wegovy, obat telah disetujui untuk menurunkan berat badan pada orang dengan obesitas oleh FDA.

Wegovy yang mirip-mirip dengan Ozempic juga mengandung semaglutide meskipun pena injektornya sedikit berbeda dan dosisnya tidak sama.

"Bagi orang yang menginginkan penurunan berat badan yang dikelola secara medis, ini (Ozempic) adalah alat yang luar biasa," ujar Azar.

Amankan Ozempic untuk menurunkan berat badan?

Seperti yang sudah disebutkan bahwa Ozempic sebenarnya diperuntukkan untuk mengontrol gula darah.

Namun, manfaatnya untuk menurunkan berat badan lebih menggiurkan di mata sebagian orang yang membutuhkan hal ini.

Salah satu orang yang sempat menggunakan Ozempic, Ana McKenna, berbagi kisahnya ketika berjuang menurunkan berat badan.

Ia mengatakan, Ozempic membantu usaha penurunan berat badannya menjadi lebih mudah. Bahkan, ia menyebutnya berhasil.

Baca juga: 5 Karbohidrat Baik untuk Penderita Diabetes

Tapi, McKenna meyampaikan kalau Ozempic bukanlah obat ajaib karena mendatangkan beberapa efek samping.

Azar menerangkan, Ozempic mendatangkan efek samping, seperti mual, muntah, pankreatitis (peradangan pankreas), dan gagal ginjal.

"Ini berpotensi membahayakan kami," kata dia.

Di sisi lain, Azar menambahkan, Ozempic punya kekurangan karena obat ini menyebabkan kelebihan berat badan terjadi lagi jika tidak digunakan.

"(Dokter) meresepkan obat yang digunakan untuk penyakit atau kondisi medis yang tidak disetujui untuk diobati," kata Azar.

"Tetapi harus ada pengambilan keputusan bersama dan pasien harus memahami bahwa potensi risiko dapat terjadi," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Today


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com