Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Osteoporosis sejak Dini demi Tulang yang Kuat di Hari Nanti

Kompas.com - 21/10/2022, 06:11 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang menyebabkan massa tulang rendah, serta penurunan kualitas jaringan tulang yang pada akhirnya membuat tulang menjadi rapuh.

Pada umumnya, osteoporosis rentan dialami oleh orang yang sudah memasuki usia lanjut, meski juga dapat terjadi di usia muda.

Semakin bertambahnya usia, kepadatan tulang semakin berkurang. Alhasil, tulang menjadi melemah, keropos, dan lebih rentan retak.

Sebenarnya, osteoporosis dapat dicegah. Caranya, yaitu dengan "menabung" massa tulang di usia 20-30 tahun.

Hal ini diungkapkan dr Lily Indriani Octavia MGizi SpGK(K), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi).

"Massa tulang puncak itu ada di usia 20-30 tahun. Di situlah kita menabung cadangan tulang kita dengan nutrisi, status gizi, dan latihan fisik yang baik sehingga massa tulang puncak kita menjadi optimal."

"Karena secara alami, setelah usia 20-30 tahun, massa tulang itu menurun," sebut Lily dalam konferensi pers "20 Tahun Anlene Lawan Osteoporosis" di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: 3 Cara Alami untuk Cegah Serangan Osteoporosis

Faktor risiko osteoporosis

Disampaikan Lily, osteoporosis bisa dipicu oleh berbagai kondisi, yaitu:

  • Gangguan status gizi, seperti malnutrisi (kekurangan nutrisi) atau obesitas
  • Defisiensi mikronutrien vitamin D atau kalsium
  • Penyakit kronis seperti diabetes, bisa menyebabkan osteoporosis
  • Obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka panjang
  • Usia
  • Jenis kelamin

Pentingnya asupan kalsium dan vitamin D demi mencegah osteoporosis

Lily menyebutkan, osteoporosis dapat dicegah sejak dini dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D.

"Sumber kalsium bisa didapatkan dari makanan seperti susu, kacang-kacangan, telur, tahu, dan tempe".

"Sementara itu, vitamin D dipenuhi dari sinar matahari. Kita bisa berjemur seminggu tiga kali, dianjurkan jam 9.00. Kalau di atas jam 10.00, sinar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit," imbuh wanita itu.

Sayangnya, dari data yang ditemukan, asupan kalsium di Indonesia masih tergolong rendah.

"Indonesia termasuk zona merah kekurangan kalsium. Diet kita hanya mampu memenuhi kalsium 400 miligram per hari, sementara kebutuhan kita sekitar 1.000-1.500 miligram per hari," ujar Lily.

"Dengan diet seperti itu, kita berisiko mengalami osteoporosis. Apalagi kalau kita sering duduk, mager, risiko osteoporosis bertambah".

Maka dari itu, ia kembali menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D.

"Jika tidak bisa didapat dari makanan, kita harus mengonsumsi suplemen khusus yang mengandung vitamin D dan kalsium," tuturnya.

Perhatikan juga aktivitas fisik kita. "Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai olahraga yang tepat namun tidak menyebabkan fraktur atau patah tulang," sambung Lily.

Baca juga: Cegah Osteoporosis dengan Bergerak Aktif 30 Menit Sehari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com