KOMPAS.com - Pubertas atau masa peralihan dari fase kanak-kanak menuju dewasa menyebabkan anak laki-laki mengalami banyak perubahan.
Anak laki-laki baru memulai pubertas ketika usianya 9-14 tahun, lebih lambat dari anak perempuan yang mulai pubertas saat berusia 8-13 tahun.
Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan perkembangan testis dan penis, tumbuhnya rambut kemaluan, perubahan suara, dan peningkatan massa otot.
Baca juga: Obesitas Vs Pubertas pada Anak Perempuan, Apa yang Perlu Kita Tahu?
Anak laki-laki yang beranjak dewasa juga mengalami pertambahan tinggi badan sekitar 5,6 centimeter sejak tahap tanner dua.
Ketika anak laki-laki terus berkembang selama pubertas, orangtua seringkali merasa penasaran dengan tinggi badan akhir si buah hati.
Tidak sedikit juga yang bertanya-tanya kira-kira di usia berapa tinggi anak laki-lakinya yang sedang pubertas berhenti bertambah.
Orangtua perlu memahami bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki garis waktu yang spesifik dalam hal pertumbuhan dan kematangan fisik.
Itulah mengapa tinggi badan anak perempuan lebih cepat bertambah ketimbang laki-laki ketika duduk di sekolah menengah.
Anak laki-laki yang pubertasnya lebih lambat daripada anak perempuan butuh waktu selama empat tahun sebelum titik pertambahan tinggi badan berakhir.
Dengan demikian, sebagian besar tinggi badan anak laki-laki berhenti bertambah kala usia mereka menginjak 16 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.