Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omega 3 Tingkatkan Kesehatan Otak Ketika Usia Menua, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 21/10/2022, 12:31 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berjalan kaki setiap hari dan rutin mengisi teka-teki silang (TTS) adalah dua cara untuk menjaga kesehatan otak seiring pertambahan usia.

Namun, studi yang dipublikasikan oleh American Academy of Neurology pada Oktober 2022 yang lalu menemukan tambahan cara lain supaya kesehatan otak terjaga.

Studi yang dilakukan peneliti asal University of Texas (UT) San Antonio itu mendapati manfaat mengasup banyak omega 3 dapat menyehatkan otak.

Manfaat tersebut, kata peneliti, bisa diperoleh apabila orang yang usianya sudah paruh baya mengasup omega 3 melalui suplemen atau makanan.

Berikut penjelasan peneliti mengapa omega 3 yang termasuk asam lemak sehat ini dapat menjaga kesehatan otak walau usia terus bertambah.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk Umur Panjang dan Penuaan yang Sehat

Jalannya studi

Untuk mengambil kesimpulan bahwa omega 3 bermanfaat untuk otak, peneliti terlebih dahulu melakukan studi terhadap 2.183 responden.

Ribuan responden yang terlibat berusia rata-rata 46 tahun dan kondisi mereka bebas dari stroke maupun demensia.

Pertama-tama, peneliti melihat keterkaitan konsentrasi omega 3 dan sel darah merah dengan magnetic resonance imaging (MRI).

Peneliti juga memanfaatkan indikator kognitif penuaan otak untuk mengetahui keterkaitan antara keduanya.

"Studi melihat hubungan ini pada responden yang lebih tua," kata lektor di UT Health San Antonio, Claudia Satizabal, Ph.D.

"Jika Anda memiliki pola makan yang banyak omega 3, Anda sudah melindungi otak untuk sebagian besar indikator penuaan otak saat usia paruh baya," tambahnya.

Baca juga: Khasiat Omega-3, Lindungi Otak dari Polusi Udara

Selanjutnya, peneliti juga mempelajari efek konsentrasi sel darah merah omega 3 pada responden yang memiliki gen APOE4.

Dilansir dari National Institute of Aging, gen APOE4 adalah gen yang menjadi faktor risiko terkuat untuk penyakit Alzheimer.

Setelah mempelajari konsentrasi sel darah merah omega 3, peneliti menemukan dua mikronutrien spesifik yang dapat melindungi otak.

Peneliti kemudian membagi responden menjadi dua kelompok, yakni mereka yang mempunyai sedikit omega 3 dalam sel darahnya dan yang banyak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com