KOMPAS.com - Love language seringkali menjadi cara seseorang untuk mengekspresikan kasih sayang kepada pasangannya.
Sejauh ini, mungkin kita mengenal lima love language yang cukup populer di tengah masyarakat.
Misalnya saja quality time, words of affirmation, acts of service, physical touch dan receiving gifts. Dari ke lima bahasa cinta tersebut, beberapa orang akan mengasosiasikan diri mereka dengan salah satu love language.
Sementara yang lain kemungkinan memiliki lebih dari satu karena merasa hal itu membuat mereka bahagia di dalam sebuah hubungan.
Namun yang sering menjadi pertanyaan, apakah love language dapat bertahan selamanya atau bisa berubah seiring waktu? Simak ulasan lebih lengkapnya sebagai berikut.
Baca juga: Love Language yang Sama Bikin Hubungan Bahagia, Benarkah?
Melansir laman Yahoo, para ahli telah menemukan fakta bahwa love language sebenarnya dapat berubah seiring waktu tergantung kebutuhan individu.
Contohnya adalah ketika di awal hubungan, bahasa cinta yang membuat seseorang bahagia adalah sentuhan fisik seperti berpelukan atau ciuman.
Tapi di kemudian hari, seperti setelah menikah dan tinggal bersama, hal-hal yang mungkin saja membuat bahagia adalah ketika pasangan membuatkan kita sarapan atau diberikan hadiah di momen-momen tak terduga.
"Bahasa cinta berubah saat kebutuhan dalam hubungan berubah. Pada tahap yang berbeda, kewajiban, tujuan dan lain sebagainya turut mengubah love language,"
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.