Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pentingnya Stimulasi dan Nutrisi bagi Tumbuh Kembang Anak dalam Masa 1.000 HPK

Kompas.com - 24/10/2022, 08:11 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan fase paling kritis dalam pertumbuhan anak. Adapun perhitungannya meliputi 270 hari saat dalam kandungan dan 730 hari atau dua tahun sejak anak dilahirkan.

Generasi Bersih dan Sehat (GenBest) perlu mengetahui bahwa pada masa 1.000 HPK, perkembangan fisik dan kognitif anak berlangsung lebih cepat ketimbang masa lainnya. Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masa depan anak yang sehat dan cerah.

Tak heran, masa itu juga disebut dengan windows of opportunity atau jendela kesempatan seorang anak.

Di sisi lain, masa 1.000 HPK juga merupakan masa yang rentan bagi anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, termasuk ancaman stunting. Oleh karena itu, GenBest harus selalu memanfaatkan momen ini dengan memenuhi dua hal.

Baca juga: Stunting Adalah Gagal Tumbuh pada Anak, Berikut Faktanya

Pertama, asupan nutrisi. Seperti GenBest ketahui, perkembangan otak terjadi dengan sangat pesat pada masa 1.000 HPK. Oleh karena itu, diperlukan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan otak.

Dilansir dari situs web resmi United Nation Children's Fund (Unicef), otak membutuhkan semua jenis nutrisi untuk mendukung pertumbuhan. Akan tetapi, terdapat sejumlah nutrisi yang berperan penting, yakni protein, asam lemak tak jenuh ganda, zat besi, seng, yodium, kolin, folat, serta vitamin A, B6, dan B12.

Sebanyak 50-75 persen energi dari makanan si kecil akan diserap untuk menutrisi otak. Apabila terjadi kekurangan gizi pada masa 1.000 HPK, anak berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik, seperti stunting.

Adapun nutrisi terbaik yang bisa diberikan kepada anak dalam 1.000 HPK adalah dengan memakan makanan sehat saat hamil dan menyusui si kecil secara eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu, lanjutkan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sesuai dengan usia bayi.

Saat anak sudah mulai makan makanan keluarga, GenBest harus dapat membantu mereka menerapkan kebiasaan makan sehat agar bisa menjadi bekal kesehatannya seumur hidup.

Baca juga: Cara Mengatasi Stunting pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Kedua, stimulasi. Penelitian membuktikan bahwa stimulasi sangat berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan otak yang sehat.

Pasalnya, pada masa 1.000 HPK, tubuh anak sedang sibuk membangun sistem. Oleh karena itu, berbagai stimulasi yang diterima anak pada masa ini secara langsung memengaruhi kualitas sistem saraf otak yang sedang terbentuk.

Stimulasi yang dimaksud adalah segala jenis stimulasi yang dilakukan dengan rasa penuh kasih sayang.

Selain itu, pemberian stimulasi juga harus disesuaikan dengan perkembangan si kecil. Sebagai contoh, saat memasuki usia satu hingga dua tahun, otak anak sedang mengembangkan kemampuan dalam memproses bahasa, melipatgandakan jumlah kata yang dapat digunakan, dan melakukan tugas yang lebih kompleks.

Jadi, GenBest bisa memberikan stimulasi seperti membacakan cerita, mengajak bicara, atau bermain.

Baca juga: 10 Penyebab Stunting Pada Anak, Jangan Anggap Sepele

Menurut penelitian, seluruh tindakan tersebut bisa mendorong anak memiliki kapasitas kognitif yang lebih baik. Oleh karena itu, mulailah stimulasi sedini mungkin, ya, GenBest.

Itulah pentingnya nutrisi dan stimulasi bagi tumbuh kembang anak. Yuk, ciptakan masa depan yang sehat gemilang untuk anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com