Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Membiakkan Ikan Cupang

Kompas.com - 25/10/2022, 17:19 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebab, ikan jantan bisa menjadi agresif pada proses ini.

Bahkan dengan tempat persembunyian saja, tak jarang ikan cupang betina kehilangan beberapa sisiknya atau mengalami kerusakan sirip.

  • Memisahkan ikan cupang betina dan jantan saat bertelur

Saat ikan cupang siap untuk bertelur, pasangan ikan akan menampilkan warna unik dan mulai melingkari satu sama lain di bawah bubble nest.

Ikan jantan juga akan “memeluk” ikan betina yang membalikkan punggungnya.

Lalu saat ikan betina mengeluarkan telur-telurnya, telur-telur itu akan difertilisasi dan mulai tenggelam.

Saat itu, ikan jantan akan mengambil telur-telur tersebut dan mulai memasukkannya ke dalam sarang.

Dari sini, cupang jantan lah yang akan mengurus telur-telur tersebut.

Jadi, sebaiknya pindahkan ikan betina ke tempat terpisah , karena ikan jantan bisa jadi agresif.

  • Pisahkan ikan jantan dari bayi ikan cupang saat menetas

Dalam satu atau dua hari, telur-telur ikan cupang akan menetas.

Baca juga: 10 Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina

Kita pun bisa melihat bayi-bayi cupang menggantung dari bubble nest dengan ekor yang mengarah ke bawah.

Bayi-bayi ikan cupang ini akan memakan kantong kuning telurnya sendiri selama 36 jam setelah lahir, sementara ikan cupang jantan akan terus mengambil setiap bayi cupang yang jatuh dari sarang.

Namun perlu diingat, ikan cupang jantan harus dipisahkan dengan bayi-bayinya dua hari setelah telur menetas.

Sebab, ikan cupang jantan bisa memakan batinya sendiri saat bayi sudah bisa berenang bebas.

  • Memberi makan bayi cupang

Bayi cupang harus diberi makanan berupa udang kecil atau makanan bayi cupang yang sangat halus sebanyak dua kali dalam sehari.

Keduanya bisa didapatkan di pet shop.

Baca juga: Simak, Langkah-langkah Mengganti Air pada Akuarium Ikan Cupang

Namun, jangan pernah memberi makan bayi cupang secara berlebihan.

Sebab, makanan sisa dapat mengotori air dan dapat membuat bayi cupang mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com