Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Strawberry Generation Begitu Lemah dalam Dunia Kerja?

Kompas.com - 26/10/2022, 12:22 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Strawberry generation merupakan sebuah istilah yang merujuk pada generasi muda yang kreatif dan inovatif, namun mental mereka dianggap begitu lemah, apalagi di dalam dunia kerja.

Strawberry generation seringkali dianalogikan sebagai generasi muda yang tidak kompeten di dunia kerja perihal kontribusi mereka di dalam perusahaan.

Menurut laman Jeraldine Phneah, sebuah situs yang mengulas serba-serbi karier yang berbasis di Singapura, generasi stroberi digambarkan seperti "anak magang" di sebuah perusahaan.

Baca juga: 5 Pola Asuh Orangtua yang Bikin Mental Anak Jadi Strawberry Generation 

Strawberry generation begitu lemah dalam dunia kerja?

Ilustrasi generasi muda di dalam dunia kerjaForbes Ilustrasi generasi muda di dalam dunia kerja

Di tempat kerja saat ini setidaknya ada empat generasi dominan yang masih aktif berkarier.

Mereka adalah generasi baby boomers, generasi X, Y (milenial) dan Z (Gen Z).

Tak bisa dipungkiri bahwa yang saat ini terjadi adalah pandangan negatif soal lemahnya mental para generasi muda yang dikatakan sebagai strawberry generation.

Fenomena tersebut lantas seolah-olah didukung oleh anggapan sejumlah manajer perusahaan di Singapura (berdasarkan riset internal) yang kerap mengeluh tentang para pekerja magang yang notabene adalah anak muda tidak dapat bekerja sebaik staf senior.

Dalam hal ini, jelas seorang pekerja magang tidak mungkin bisa bersaing secara kompetensi dengan para senior di suatu perusahaan.

Lagi pula, kehadiran para pekerja magang di suatu perusahaan bukanlah untuk berkontribusi, melainkan memberi kesempatan bagi generasi muda untuk menimba ilmu dan menambah pengalaman mereka di dalam dunia kerja.

Menurut Gordon Loh, seorang manajer di salah satu perusahaan global yang berbasis di Singapura mengatakan, ekspektasi dan harapan inilah yang cenderung membulatkan pandangan bahwa generasi muda itu terlihat lemah dan tidak berguna seperti buah stroberi.

"Mereka itu tidak memiliki pengalaman dan karenanya mereka magang di suatu perusahaan."

"Jika kita sebagai orang dewasa (generasi tua) dan staf karyawan penuh waktu tidak mampu memberikan mereka wawasan dan mengajarkan pengalaman kerja, lalu kenapa kita mengeluh?" katanya.

Mereka yang meremehkan kinerja anak magang ini, kata Gordon, seharusnya bisa introspeksi diri ketika mereka dulu masih menjadi anak baru di dunia kerja dan mencari pengalaman di suatu perusahaan.

"Pengalaman yang mempersiapkan kita untuk tanggung jawab yang lebih besar," tambah dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com