Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Mesti Baca, Berbagi Konten Online Bikin Orang Merasa Pintar

Kompas.com - 28/10/2022, 11:56 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber PsyPost

KOMPAS.com - Orang semakin sering berbagi konten online yang dianggap penting di era media sosial ini.

Mulai dari tips memasak, parenting, isu politik sampai informasi terbaru tentang tema terkini.

Rupanya, riset membuktikan, kebiasaan tersebut membuat seseorang merasa dirinya lebih pintar dan berpengetahuan, bahkan ketika sebenarnya mereka tidak membaca konten tersebut sebelum membagikannya.

Baca juga: Berburu Like, Banyak Orang Hobi Berbagi Konten Negatif

Serangkaian penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa berbagi konten secara online meningkatkan pengetahuan subjektif (seberapa banyak yang dia pikir tahu tentang suatu topik).

Akan tetapi ini belum tentu berdampak pada pengetahuan objektif (seberapa banyak yang dia benar-benar ketahui tentang suatu topik tersebut).

Efeknya lebih kuat ketika peserta studi merasa membagikannya secara sukarela, yang dikaitkan dengan dirinya pribadi dan orang yang lebih dekat.

Penelitian yang terbit dalam Journal of Consumer Psychology ini juga mengatakan kebiasaan tersebut bukan hanya membuat orang tersebut merasa lebih pintar namun juga bertindak seolah-olah memang lebih berpengetahuan soal topik tersebut.

Baca juga: Jangan Asal Posting Konten, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

Riset ilmiah di balik berbagi konten online

Era media sosial ini membuat orang sering berbagai informasi tanpa benar-benar memahami isinya.

“Berbagi menyiratkan mengetahui,” kata salah satu penulis studi Adrian F. Ward.

Ia dan sejumlah rekannya melakukan serangkaian dua studi percontohan dan tujuh studi utama untuk mengeksplorasi kebiasaan tersebut. 

Peserta dalam penelitian ini adalah orang-orang yang direkrut melalui platform Mechanical Turk (MTurk) dan Prolific Academic atau mahasiswa sarjana “dari sebuah universitas besar di Amerika Utara.”

Jumlah peserta per studi berkisar antara 98 pada riset pertama hingga 904 pada studi tahap pertama dari riset kedua.

Baca juga: Konten Viral Tenaga Kesehatan dan Kode Etik di Media Sosial

Ilustrasi media sosial.Dok. KOMPAS.com Ilustrasi media sosial.
Peserta lalu disajikan bahan tekstual, yang mereka akan diberi kesempatan atau diminta untuk berbagi setelah membacanya ke tingkat yang berbeda atau tidak membacanya sama sekali, tergantung pada kondisi studi tertentu.

Setelah prosedur, peneliti menilai pengetahuan subjektif peserta tentang materi tersebut dengan menjawab pertanyaan pilihan ganda.

Hasilnya, dikonfirmasi jika orang terkadang membagikan postingan di media sosial, dan cenderung menganggap mereka yang melakukan hal serupa, lebih berpengetahuan tentang topik tersebut.

Baca juga: Tangkis Berita Kesehatan Hoax dengan 4 Tips Jitu Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PsyPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com