Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Ada dalam ASI, Apa yang Harus Dihindari Para Ibu?

Kompas.com - 28/10/2022, 13:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Live Mint

KOMPAS.com - Belum lama ini sekelompok peneliti mengatakan bahwa mereka menemukan mikroplastik dalam air susu ibu (ASI) untuk pertama kalinya.

Hal ini tentu saja menimbulkan keprihatinan besar, lantaran menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan bayi makanan yang berkualitas sebagai pemenuhan gizi di awal masa kehidupannya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Polymers itu mengungkapkan, mikroplastik tersebut terdiri dari polietilen, polipropilen, dan polivinil klorida, yang semuanya umum ditemukan dalam kemasan plastik.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Menyusui

Untuk melakukan penelitian ini, sampel ASI diambil dari 34 ibu yang sehat, seminggu setelah melahirkan di Roma, Italia.

The Guardian pun melaporkan bahwa mikroplastik terdeteksi pada 75 persen dari para ibu yang terlibat dalam penelitian.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan efek toksik mikroplastik pada garis sel manusia, hewan laboratorium, dan satwa liar laut, tetapi dampaknya pada manusia yang hidup masih belum diketahui."

"Plastik sering mengandung bahan kimia berbahaya, seperti phthalates, yang telah ditemukan dalam ASI sebelumnya," demikian tulis laporan tersebut.

Hal-hal yang perlu dihindari ibu

Para peneliti mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan plastik, makanan laut, serta penggunaan produk kebersihan pribadi yang mengandung plastik sebenarnya tidak memiliki korelasi dengan keberadaan mikroplastik.

Tapi, mereka memperingatkan bahwa keberadaan mikroplastik sekarang sudah tersebar di lingkungan, yang membuat paparan manusia tidak dapat dihindari.

"Bukti keberadaan mikroplastik dalam ASI meningkatkan keprihatinan besar kami terhadap populasi bayi yang sangat rentan," kata salah satu peneliti di Universitas Politeknik Marche, di Ancona, Italia, Dr Valentina Notarstefano.

Baca juga: 9 Tips Mengencangkan Payudara Setelah Menyusui

"Jadi akan sangat penting untuk menghindarinya dengan mengurangi paparan kontaminan ini selama kehamilan dan menyusui," saran dia.

Notarstefano juga menekankan, keuntungan menyusui jauh lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh adanya mikroplastik yang mencemari.

"Oleh sebab itu, hasil penelitian ini jangan sampai mengurangi pemberian ASI pada anak-anak, tetapi sebaliknya meningkatkan kesadaran publik untuk menekan politisi agar mempromosikan undang-undang yang mengurangi polusi," tutur dia.

Meskipun faktor risiko mikroplastik secara spesifik belum teridentifikasi dalam penelitian kecil ini, namun Notarstefano menganjurkan agar wanita hamil untuk menghindari makanan dan minuman yang dikemas dalam plastik.

Baca juga: 10 Mitos Menyusui Menyesatkan yang Harus Segera Diberantas

Selain itu juga mengurangi pemakaian kosmetik dan pasta gigi yang mengandung mikroplastik, serta pakaian yang terbuat dari kain sintetis.

Penelitian ini pun menunjukkan,  bayi yang diberi susu botol kemungkinan besar menelan jutaan mikroplastik setiap hari dan bahwa susu sapi dapat mengandung mikroplastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Live Mint


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com