Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2022, 13:31 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

2. Biaya tempat dan konsepnya

Pemilik usaha barbershop setidaknya tidak hanya berpikir untuk membayar gaji bulanan untuk para kapster, tetapi juga biaya sewa tempat atau konsep tertentu pada gerainya.

Sewa tempat inilah yang membuat pengeluaran bulanan mereka cukup tinggi dan juga bervariasi.

Hal tersebut mencakup biaya penggunaan air, listrik, pemanas, wastafel, kursi styling hidrolik, lemari penyimpanan, pengering rambut, sampai konsep yang diusung suatu barbershop.

Itu semua bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lengkap dan nyaman bagi para pelanggan.

Baca juga: Biar Enggak Malu-maluin, Ini 8 Etiket Saat Potong Rambut di Barbershop

3. Alat pangkas rambut yang tidak murah

Salah satu alasan mengapa harga potong rambut di barbershop itu mahal karena mereka menggunakan alat-alat yang memang khusus untuk memangkas rambut bahkan memiliki standar tertentu.

Alat-alat itu termasuk mesin pencukur, gunting rambut, pisau rambut, sisir, sikat khusus dan aksesori lainnya.

Bahkan Kompas.com sempat berbincang dengan sejumlah kapster di barbershop di bilangan Jakarta, bahwa sebuah gunting rambut berukuran kecil saja harganya bisa mencapai Rp 15 juta.

"Satu gunting ini Rp 15 juta, fungsinya cuma untuk memberikan tekstur pada rambut."

"Kalau rambut digunting dengan ini hasilnya juga tidak seperti gunting biasa," kata seorang kapster yang enggan disebutkan namanya.

Demi memertahankan kualitas, para pengusaha termasuk kapsternya rela berinvestasi dengan alat yang harganya tidak main-main.

Itu baru gunting, belum berbagai peralatan profesional lainnya yang dibutuhkan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

4. Perlengkapan styling

Saat potong rambut di barbershop, biasanya kita tidak cuma mendapatkan jasa potong rambut saja, tetapi sekaligus jasa yang lain, seperti cuci rambut, pijat sederhana sampai hairstyling.

Semua proses itu membutuhkan peralatan yang khusus hanya untuk satu pelanggan.

Misalnya mereka akan menggunakan satu handuk yang akan selalu diganti ketika sudah dipakai orang lain.

Begitu pula dengan berbagai jenis produk rambut yang disediakan cukup beragam sesuai kebutuhan, seperti gel, wax, pomade atau jenis produk rambut lainnya.

Sehingga jika ada pelanggan yang tidak cocok dengan sampo atau produk perawatan rambut tertentu, mereka akan menyesuaikannya sesuai kebutuhan pelanggan.

5. Pelayanan prima

Tidak cuma para kapster dan stafnya yang ramah seperti di gerai kopi, barbershop juga menawarkan pelayanan yang prima.

Misalnya tersedia majalah berlangganan yang ada di ruang tunggu, dekorasi atau konsep yang bikin nyaman serta biaya lain seperti minuman, air putih atau kopi yang disediakan gratis.

Tentu saja biaya-biaya tersebut tidak dibebankan langsung kepada pelanggan dan biasanya sudah termasuk ke biaya jasa rambut yang kita bayar.

Baca juga: Fakta di Balik Tiang Barbershop Berwarna Merah, Putih, dan Biru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com