Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Bawang Putih Bisa Picu Sakit Kepala, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 01/11/2022, 10:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit kepala merupakan salah satu penyakit yang umum dialami oleh orang-orang karena berbagai alasan.

Namun, sakit kepala juga telah dikaitkan dengan pengonsumsian makanan tertentu seperti bawang putih.

Dan efek samping ini juga dapat terjadi jika kita mengonsumsi suplemen bawang putih.

Baca juga: Khasiat Bawang Putih untuk Kesehatan Usus

Nah, sebelum mengetahui kebenarannya, mari simak beberapa alasan paling besar sakit kepala bisa terjadi sebagai berikut.

Penyebab sakit kepala

Sakit kepala sering kali melemahkan. Tergantung pada tingkat keparahannya, sakit kepala dapat memengaruhi kemampuan kita untuk bekerja dan mengurangi produktivitas kita.

Selain itu, rasa sakitnya bisa begitu parah sehingga kita mungkin tidak bisa bangun dari tempat tidur dan melewati hari.

Seperti yang dicatat Cleveland Clinic, ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, mulai dari bentuk ringan seperti sakit kepala tegang hingga bentuk yang parah seperti migrain visual dan sakit kepala cluster.

Menurut Mayo Clinic, sakit kepala bisa bersifat primer atau sekunder.

Sakit kepala primer biasanya diakibatkan oleh masalah yang memengaruhi otak, saraf, otot atau pembuluh darah di kepala dan leher.

Di samping itu, stres, kurang tidur, penggunaan alkohol, dan makanan tertentu juga dapat berperan.

Baca juga: Berapa Banyak Konsumsi Bawang Putih untuk Cegah Efek Sampingnya?

Di sisi lain, sakit kepala sekunder dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya, termasuk pembekuan darah, sinusitis akut, stroke, infeksi telinga, gegar otak, glaukoma, dan banyak lagi.

Dehidrasi juga dapat memicu masalah ini.

Obat-obatan tertentu dan bahan makanan, seperti monosodium glutamat pun diketahui dapat menyebabkan sakit kepala sekunder.

Kendati demikian, menurut Harvard Health Publishing, penyebab pasti dari sebagian besar sakit kepala tidak diketahui.

Pemicunya bisa berkisar dari hal-hal kecil seperti makan es krim hingga perubahan di otak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com