Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Melawan Pelaku Bullying dengan Kekerasan, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/11/2022, 12:08 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin akan merasa kebingungan bagaimana cara menghadapi situasi bullying yang menerpa diri kita.

Di satu sisi, ada dorongan untuk melawan karena harga diri yang diinjak-injak oleh si pelaku.

Tapi di sisi lain, kemungkinan ada risiko tertentu yang justru bisa membuat masalah semakin runyam ketika di lawan one by one.

Baca juga: Tanda-tanda Bullying di Tempat Kerja dan Dampaknya bagi Karyawan 

Dampak melawan pelaku bullying

Ilustrasi bullyingShutterstock Ilustrasi bullying

Melawan pelaku bullying dengan kekerasan bukanlah hal yang tepat untuk menghentikan aksi perundungan.

Pasalnya, ada kemungkinan bahwa si pelaku cuma ingin mengintimidasi korban, tidak berniat untuk menyerang secara fisik atau mereka memang tidak suka berkelahi.

Namun ketika perlawanan itu muncul dari korban bully dan berupa serangan fisik. Bisa saja keduanya akan terlibat dalam perkelahian.

Aksi perlawanan dari korban bully itu dapat memunculkan dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama adalah si pelaku bisa mundur perlahan jika melihat respons orang yang ditindas itu marah. Namun hal lainnya justru malah menimbulkan perkelahian.

Menurut laman Connecticut Childrens, melawan pelaku bullying bukanlah tindakan yang tepat.

Pasalnya bisa saja hal itu memicu pertengkaran hebat, bahkan bisa berujung bahaya.

Dalam hal ini, kondisi tertekan oleh orang lain bukanlah sebuah alasan untuk berkelahi atau seolah menjadi cara untuk memberi pelajaran kepada si penindas.

Si pelaku bullying dan korban bisa saja terlibat dalam pertengkaran fisik yang membuat salah satu atau keduanya mengalami cedera serius.

Satu hal lagi adalah aksi perlawanan yang muncul bisa membuat si pelaku memanggil teman-temannya, membawa senjata dan situasi berubah menjadi di luar kendali.

Lantas apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi aksi perundungan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com