KOMPAS.com - Walau mengumpat atau melontarkan kata-kata kotor bukan hal yang baik dilakukan, kebiasaan ini dipandang sebagian orang sebagai tanda kecerdasan.
Mereka percaya bahwa orang yang suka mengumpat memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata karena perbendaharaan katanya lebih banyak daripada orang lain.
Walau anggapan tersebut terdengar sebagai "kabar bahagia", kalian yang suka mengumpat jangan senang terlebih dahulu.
Pasalnya, peneliti mempunyai pandangan tersendiri di balik hubungan kebiasaan mengumpat dengan tingkat kecerdasan orang.
Baca juga: 5 Pertanyaan untuk Menguji Kecerdasan Emosional Diri Sendiri
Apakah itu?
Peneliti sepertinya tidak begitu percaya dengan klaim bahwa kebiasaan mengumpat berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan orang.
Untuk membuktikan klaim ini, peneliti sempat melakukan studi pada tahun 2015 yang hasilnya dipublikasikan ke ScienceDirect.
Dalam hal ini, peneliti membandingkan kefasihan orang secara umum dalam berbahasa menggunakan Controlled Oral Word Association Test (COWAT).
Indikator yang diteliti oleh mereka adalah kefasihan orang dalam mengucapkan kata-kata tabu dan binatang.
Awalnya, peneliti meminta responden studi untuk mencari kata-kata umpatan yang dimulai dari satu huruf berdasarkan pilihan peneliti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.