Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Lakukan Hal Ini Jika Orangtua Diambang Perceraian

Kompas.com - 01/11/2022, 15:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Dalam rumah tangga, konflik antara suami dan istri bisa saja terjadi dan tak bisa dihindari. Namun, bukan berarti konflik yang terjadi dalam rumah tangga tidak bisa diselesaikan.

Memilih untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan kepala dingin memang tidak mudah. Tapi pertengkaran pun tidak akan membuat masalah selesai. Mungkin bisa menciptakan masalah-masalah baru yang tidak disadari oleh suami-istri.

Termasuk berdampak buruk bagi keluarga sekitar, tak terkecuali anak-anak. Sebagian besar anak mungkin belum tahu bagaimana cara mengambil tindakan yang baik saat melihat orang tuanya bertengkar.

Seperti yang terjadi pada Intan dan Icha pada drama audio siniar Obrolan Meja Makan dalam episode “(Bukan) Keluarga Cemara” yang dapat diakses melalui dik.si/OMMCemara.

Dalam drama audio tersebut, dua kakak-beradik bernama Intan dan Icha mengalami dampak akibat pertengkaran hebat dari orangtuanya. Mereka merasa bahwa keluarganya berantakan dan mulai mencari cara agar keluar dari fase tersebut.

Keluarga yang berantakan dapat berdampak negatif pada semua bidang perkembangan anak. Pengaruh keluarga yang hancur pada perkembangan anak tergantung pada banyak faktor, termasuk usia anak pada saat perpisahan orangtua, dan pada kepribadian dan hubungan keluarga.

Meskipun bayi dan anak kecil mungkin mengalami sedikit efek perkembangan negatif, anak yang lebih tua dan remaja mungkin mengalami beberapa masalah dalam fungsi sosial, emosional dan pendidikan mereka.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Berkarier

Menurut Psikolog Lori Rappaport setelah perceraian, anak-anak dari pra-sekolah hingga remaja akhir dapat mengalami defisit dalam perkembangan emosional.

Anak-anak dari segala usia mungkin akan menangis atau tertekan, yang merupakan keadaan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun setelah orangtua berpisah.

Selain itu, beberapa anak dengan usia lebih dewasa mungkin menunjukkan sedikit reaksi emosional terhadap perceraian orangtua mereka.

Kamu Tidak Sendiri

Tidak ada yang memiliki keluarga yang sempurna. Setiap keluarga pasti memiliki permasalahannya masing-masing yang tidak diketahui orang lain.

Mungkin kamu melihat beberapa orang dan berpikir, "Mereka tidak pernah berjuang sehari pun dalam hidup mereka," tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka sebenarnya telah menghadapi tantangan.

Sama seperti kamu, mereka hanya menahannya di dalam dan tidak membaginya dengan dunia.

Mengetahui Perasaan Diri Sendiri

Menurut Kayenta Therapy, sebelum kamu dapat berdamai dengan anggota keluarga, kamu harus memeriksa diri sendiri, dan memastikan bahwa kamu sudah siap. Jika secara mental tidak berada di tempat di mana kamu merasa dapat melanjutkan, jangan memaksakannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com