Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2022, 16:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlalu banyak berpikir atau overthinking adalah kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan mental.

Orang yang cenderung overthinking juga selalu merasa khawatir dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menganalisis segala sesuatu secara berlebihan.

Bagi mereka, mustahil untuk tetap tenang atau menjalani hari demi hari.

Tapi ingat, selain dapat mengganggu kesehatan mental, overthinking secara terus menerus juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: 3 Cara Menghentikan Kebiasaan Overthinking

Dilansir dari laman The Health Site, berikut ini adalah sejumlah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat overthinking dalam jangka yang panjang.

1. Masalah kesehatan otak

Otak menjadi salah satu organ yang dipengaruhi oleh overthinking akibat stres dan kecemasan yang berlebihan.

Stres juga cenderung memiliki efek mendalam pada organ tersebut. Karena kortisol dapat merusak dan membunuh sel-sel otak di hippocampus.

Di samping itu, overthinking secara kronis mampu mengubah fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya.

Para peneliti di University of California pun mengungkapkan bahwa stres kronis menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan suasana hati.

Baca juga: 7 Tips Membuat Keputusan Tanpa Overthinking

2. Memengaruhi sistem pencernaan

Selain menyebabkan stres, overthinking pada gilirannya juga dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Paparan stres mengakibatkan masalah pencernaan seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, serta peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.

3. Masalah pada jantung

Overthinking dan khawatir secara kronis dapat membahayakan kesehatan jantung.

Nyeri dada, takikardia, pusing, dan lainnya adalah beberapa masalah yang dapat ditimbulkan oleh pemikiran yang berlebihan.

Faktor-faktor risiko seperti depresi, penyalahgunaan zat, dan kesulitan tidur yang terkait dengan kekhawatiran kronis juga dapat memperparah masalah pada jantung.

Baca juga: Cara Mengatasi Overthinking Pada Hal Kecil agar Lebih Menikmati Hidup

4. Bisa merusak kulit

Kecemasan, stres, dan overthinking secara terus-menerus dapat memengaruhi kulit.

Stres emosional yang disebabkan oleh kekhawatiran dapat memengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata, serta dermatitis seboroik.

Stres juga dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh yang menyebabkan flare-up pada kulit.

Sistem kulit, sistem endokrin, dan sistem kekebalan tubuh yang saling berhubungan secara kompleks dapat terpengaruh oleh stres kronis. Ini akan semakin memperburuk penyakit kulit.

5. Menekan sistem kekebalan tubuh

Pernahkah kita memperhatikan bahwa kita sering jatuh sakit ketika stres atau cemas melanda?

Itu disebabkan karena stres menyebabkan pelepasan kortisol dalam tubuh, yang pada akhirnya melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Ketika pertahanan alami tubuh ditekan, maka tubuh kita menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Baca juga: 7 Cara Menghentikan Overthinking dalam Hubungan Percintaan

6. Meningkatkan risiko kanker

Overthinking juga dapat menyebabkan stres dan aktivasi sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA).

Secara konstan, sumbu HPA dapat merusak respons kekebalan tubuh yang menyebabkan kanker tertentu berkembang di dalam tubuh kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com