Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2022, 17:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seberapa sering rambut harus dicuci atau keramas dalam seminggu menjadi hal yang kerap kali ditanyakan orang seputar kebersihan kepala.

Pasalnya, tidak sedikit di antara mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan sehingga rambutnya mudah kotor karena paparan debu, polusi, dan keringat.

Menurut ahli kulit kepala dan pendiri Philip B Hair Care, Philip B, ada beberapa tanda yang mengisyaratkan rambut perlu dicuci.

Tanda yang ia maksud mencakup kulit kepala yang terasa gatal, kulit kepala mengelupas, penumpukan sampo, rambut yang berminyak, dan bau tidak sedap.

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Keramas yang Bikin Rambut Rusak

Frekuensi mencuci rambut

Walau ada beberapa tanda yang memberi tahu orang bahwa rambut mereka sudah kotor, aktivitas mencuci rambut sebaiknya dilakukan berdasarkan jenisnya untuk mencegah kerusakan.

Supaya lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini.

1. Rambut lurus

Penata rambut selebritas dan pendiri Veluer Creative, Michael Dueñas, menyarankan orang yang berambut lurus untuk mencuci "mahkotanya" 2-3 kali dalam seminggu.

Frekuensi itu ia sarankan supaya orang yang helaian rambut yang lurus dapat mengurangi penumpukan minyak.

Ia mengatakan bahwa orang yang berambut lurus memiliki area di kepala yang lebih sedikit terjadi penumpukan minyak.

Sehingga rambut mereka yang lurus terasa lebih berminyak secara cepat selama seminggu.

2. Rambut bergelombang

Orang yang rambutnya bergelombang atau keriting membutuhkan lebih banyak minyak di kulit kepala.

Tujuannya untuk menjaga setiap helai rambut supaya selalu terhidrasi.

Karena alasan itulah, Dueñas tidak menyarankan mereka yang berambut bergelombang atau keriting untuk keseringan keramas.

Baca juga: Mengenal Co-washing, Keramas Tanpa Sampo dan Tips Melakukannya

Menurutnya, mencuci rambut sebanyak 1-2 kali dalam seminggu sudah cukup untuk mereka yang rambutnya bergelombang atau keriting.

3. Rambut ikal

Bicara soal rambut ikal, jenis rambut yang satu ini memerlukan perhatian lebih ketika perawatan supaya tidak mudah rusak.

Nah, untuk mereka yang memiliki rambut jenis ini -apalagi rambutnya bergelung, rambut ini sebaiknya dicuci secara mingguan.

Pasalnya, keramas terlalu sering dapat menghilangkan jenis minyak rambut yang dibutuhkan untuk menjaga helai rambut tetap terhidrasi.

Keramas seminggu sekali dengan produk yang tepat kemungkinan juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan rambut supaya menyerap ke dalam kulit kepala.

Sampo atau kondisioner yang melembapkan juga dapat digunakan apabila kepala menjadi kering bagi orang yang rambutnya ikal, menurut penata rambut, Jasmine Rilington.

Baca juga: Tips Mencoba Keramas dengan Campuran Kopi

Dampak keramas berlebihan

Mencuci rambut adalah bagian dari kesehatan dan kebersihan kepala sehingga aktivitas ini sangatlah penting.

Namun, orang disarankan tidak terlalu sering mencuci rambut karena dapat menghilangkan minyak rambut yang berfungsi untuk menghidrasi setiap helai rambut.

Selain itu, ada beberapa dampak yang dirasakan ketika orang terlalu sering keramas. Simak yang berikut ini.

1. Rambut kusam

Salah satu efek samping dari keramas terlalu sering adalah rambut kehilangan kilaunya karena minyaknya tidak ada.

Rambut kusam dapat terjadi pada orang yang rambutnya diwarnai atau menggunakan produk yang tidak melindungi kepala dan protein keratin.

Baca juga: Manfaat Keramas Pakai Air Beras, Sudah Tahu?

2. Ketidakseimbangan pada kulit kepala

Philip B menyampaikan, terlalu sering keramas dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma di kulit kepala.

Rambut dan kulit kepala akan terasa sering karena kebiasaan yang satu ini.

Menurut Philip B, kulit kepala dan rambut membutuhkan sebum -minyak alami yang diproduksi oleh kulit kepala.

Dueñas menambahkan, jika orang memiliki kulit kepala yang terlalu aktif dan berminyak, mencuci rambut secara berlebihan dapat membuatnya lebih berminyak.

Ditambah lagi, rambut bisa tumbuh lepek dan kesulitan dibentuk berdasar gaya rambut tertentu.

Akibat jarang keramas

Terlalu sering keramas memang tidak baik. Tapi, jangan biasakan juga malas keramas karena hal ini tidak baik untuk kesehatan ramnbut dan kulit kepala.

Dueñas mengatakan, orang yang jarang mencuci rambut akan merasakan penumpukan minyak di kulit kepala dan helai rambut.

Baca juga: Masih Perlukah Pakai Conditioner Setelah Keramas?

Ia menambahkan, kondisi seperti itu menandakan rambut dan kepala perlu segera dibersihkan untuk menghilangkan kelebihan sebum dan kotoran.

Di sisi lain, jarang keramas dapat menyebabkan penyumbatan folikel di kulit kepala, rambut rontok, dan memicu jerawat.

Philip B juga mengatakan, tidak rutin mencuci rambut berisiko menimbulkan psoriasis, alopecia, dan ketombe.

Karena alasan itulah keramas diperlukan untuk sirkulasi rambut, stimulasi kulit kepala, oksigenasi, relaksasi, dan mengilangkan stres pada rambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com