Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Penting yang Bisa Diterapkan untuk Cegah Kanker Payudara

Kompas.com - 02/11/2022, 17:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesadaran akan pentingnya mencegah kanker payudara adalah salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kita.

Sebab, selain faktor yang tidak dapat diubah, ada beberapa faktor risiko yang juga dapat kita modifikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, kita bisa mengadopsi sejumlah kebiasaan yang dapat mencegah kanker payudara, seperti yang dilansir dari laman The Healthy berikut ini.

1. Menurunkan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan peluang kita terkena kanker payudara.

Jadi, menjaga berat badan yang sehat menjadi salah satu tips pencegahan kanker payudara terbaik.

Baca juga: Rayakan No Bra Day dengan Deteksi Dini Kanker Payudara Bareng Pasangan

"Semakin banyak lemak atau jaringan adiposa yang kita miliki di tubuh, maka semakin banyak estrogen yang berpotensi kita hasilkan," jelas seorang dokter kandungan dan ginekolog (obgyn) di NYU Langone di New York, Dr Taraneh Shirazian, MD.

"Kelebihan estrogen inilah yang membuat wanita berisiko tinggi terkena kanker payudara dan rahim," ungkap dia.

Aktivitas fisik yang teratur, melakukan perubahan pola makan yang diperlukan, dan mempraktikkan kontrol porsi adalah bagian dari upaya penurunan maupun manajemen berat badan yang sukses.

2. Berhenti merokok

Bukan rahasia lagi bahwa berhenti merokok dapat membantu mencegah kanker paru-paru dan mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi juga membantu tumbuhnya kanker di payudara.

Sebuah studi dalam jurnal "Breast Cancer: Targets and Therapy" menemukan bahwa merokok — terutama jika kita mulai pada usia dini atau sebelum memiliki anak pertama — dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara invasif.

Wanita yang mulai merokok sebelum siklus haid pertama mereka juga memiliki risiko 61 persen lebih tinggi.

Baca juga: Jangan Sepelekan! Ini 10 Bahaya Merokok bagi Kesehatan

Lalu wanita yang mulai merokok setelah siklus haid pertama mereka, tetapi 11 tahun atau lebih sebelum melahirkan, memiliki risiko 45 persen lebih tinggi terkena kanker payudara invasif.

Pastikan segera mengambil langkah yang diperlukan untuk berhenti merokok dan jangan pernah tertarik mencobanya.

3. Menghindari alkohol

Ilustrasi kebiasaan minum alkohol yang bisa menjadi faktor risiko penyebab abses paru-paru.Siri Stafford Ilustrasi kebiasaan minum alkohol yang bisa menjadi faktor risiko penyebab abses paru-paru.
Breast Cancer Foundation melaporkan, sedikitnya 1-2 minuman atau lebih alkohol per hari dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Penelitian sebelumnya telah menemukan peningkatan risiko kanker payudara yang telah dikaitkan dengan asupan alkohol.

Dalam sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer, yang mencakup 572 studi dan 486.538 kasus kanker menemukan risiko kanker payudara adalah 1,6 kali lebih tinggi pada peminum berat dibandingkan dengan yang bukan peminum alkohol.

4. Makan brokoli dan kale

Mengonsumsi sayuran yang sehat dapat berperan dalam mencegah kanker payudara.

Ahli diet dan pendiri Beller Nutritional Institute, Rachel Beller, MS, RD, menyarankan untuk mengonsumsi berbagai sayuran silangan seperti brokoli, kecambah brokoli, kembang kol, kubis, dan kale.

Makanan-makanan ini diketahui mengandung fitokimia pelawan kanker dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai hidangan.

"Salah satu solusi paling ampuh untuk mencegah kanker payudara adalah apa yang kita masukkan ke dalam tubuh," katanya.

Baca juga: Agar Brokoli Renyah Saat Dimasak dengan Air Fryer, Begini Caranya

5. Konsumsi lebih banyak serat

Beller juga menganjurkan untuk makan lebih banyak serat, baik yang larut maupun yang tidak larut untuk pencegahan kanker payudara.

"Bukti dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 30 gram serat per hari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 32 persen," terangnya.

"Bandingkan dengan wanita yang makan kurang dari 25 gram sehari yang hanya [mengalami] pengurangan risiko dua persen dan kita memiliki kasus yang jelas untuk makan lebih dari 30 gram serat sehari," jelas dia.

Mengonsumsi makanan seperti wortel, gandum, apel, dan jelai untuk mendapatkan serat larut dan beralihlah ke kacang-kacangan, dedak gandum, dan kembang kol untuk mengisi makanan berserat tidak larut.

Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi dan Dihindari untuk Cegah Kanker Payudara

6. Jadwalkan pemeriksaan mammogram

Ilustrasi. Ilustrasi.
Mammogram mendeteksi tumor ganas dan kelainan lain yang tidak dapat dirasakan dengan pemeriksaan sendiri.

National Cancer Institute menyoroti penelitian yang menunjukkan bahwa skrining semacam itu membantu mengurangi kematian terkait kanker payudara pada wanita usia 40 hingga 74 tahun dan terutama di atas usia 50 tahun.

Jika kita berusia 40 atau lebih tua dan belum pernah menjadwalkan mammogram, jangan menundanya lebih lama lagi.

Baca juga: Langkah Persiapan Sebelum Tes Mammogram

7. Ketahui riwayat kesehatan keluarga

Cari tahu lebih jauh untuk mendapatkan riwayat kesehatan keluarga guna mengetahui risiko kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, sekitar 5-10 persen kanker payudara diyakini turun-temurun, yang berarti itu terjadi langsung dari perubahan gen atau mutasi yang diturunkan dari orangtua.

Dan jika ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan kita memiliki diagnosis kanker payudara, risiko kita sendiri hampir dua kali lipat.

Tetap mengetahui tentang kesehatan anggota keluarga juga dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi kita dan selalu waspada terhadap gejala kanker payudara ini.

Baca juga: 9 Penyebab Kanker Payudara pada Pria, Gaya Hidup Bukan Satu-satunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com