KOMPAS.com - Clay mask alias masker tanah liat adalah produk skincare populer yang sering digunakan untuk membantu membersihkan, menghaluskan, dan mencerahkan kulit wajah.
Clay mask banyak digunakan oleh orang-orang yang memiliki kulit berminyak atau berjerawat untuk mengurangi minyak berlebih (juga dikenal sebagai sebum) pada wajah dan menghilangkan kotoran yang menyumbat pori-pori.
Ada berbagai jenis clay mask yang digunakan pada jenis kulit yang berbeda meskipun tidak semuanya efektif, apalagi untuk mengobati kondisi mendasar kita.
Baca juga: Alasan Jangan Pakai Clay Mask Terlalu Lama
Clay mask terbuat dari berbagai jenis tanah liat yang dipercaya dapat menyerap minyak maupun bakteri dan membuat penggunanya memiliki kulit yang lebih bersih.
Masker ini dijual untuk mengobati jerawat dan membantu membuat kulit lebih kencang, serta tampak lebih muda.
Tanah liat yang digunakan dalam clay mask juga biasanya memiliki pH negatif, sedangkan kulit kita memiliki pH yang sedikit positif.
Perbedaan ini telah disarankan sebagai penjelasan tentang bagaimana minyak dan kotoran ditarik ke dalam tanah liat dan hanyut ketika kita membilas masker.
Baca juga: 7 Resep Masker Wajah Alami yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Selain kulit wajah, clay mask juga bisa digunakan sebagai perawatan rambut untuk kulit kepala dan rambut berminyak.
Untuk menggunakannya pada rambut, oleskan masker dalam jumlah yang merata ke seluruh kulit kepala dan ujung rambut.
Biarkan selama sekitar lima hingga 10 menit sebelum membilasnya dengan air hangat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.